Istana Negara: Hati-hati Rocky Gerung, PDIP Sebut Rocky Gerung Harus Diberikan Pelajaran

Istana Negara: Hati-hati Rocky Gerung, PDIP Sebut Rocky Gerung Harus Diberikan Pelajaran

Instagram
Rocky Gerung Sebut Presiden Jokowi Tidak Paham Pancasila, Bentuk Penghinaan Simbol Negara? 

TRIBUN-BALI.COM- Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Fadjroel Rachman menegaskan Presiden Joko Widodo tidak antikritik.

Namun, ia ingatkan pada pengkritik Jokowi untuk hati-hati dan jangan sampai mengarah pada fitnah atau pencemaran nama baik.

"Hati-hati karena kritik secara akademis, secara logis, harus dibedakan dengan fitnah atau pencemaran. Jadi hati-hati," kata Fadjroel kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Diceraikan Ustadz Abdul Somad, Mantan Istri Buka Suara, Beredar Kabar Terkait Kebutuhan Zohir

Hal itu disampaikan Fadjroel dalam menanggapi pengamat politik Rocky Gerung. 

Fadjroel Rachman pun enggan menyimpulkan pernyataan Rocky adalah kritik atau fitnah.

Dikutip dari Tribunnews.com, pengamat politik Rocky Gerung menyebut Presiden Jokowi tidak mengerti pancasila.

Hal itu ia ucapkan saat menjadi pembicara di ILC selasa (3/12/18) dengan tema 'Maju Mundur Izin FPI'.

Awalnya, Rocky menyoroti fenomena 'perang' ideologi yang ada di Indonesia.

"Kita malah bertengkar soal ideologi, hal yang enggak masuk akal," ujar Rocky Gerung.

Rocky kemudian menilai bahwa pancasila telah gagal.

"Saya katakan bahwa Pancasila sebagai ideologi itu gagal, karena bertentangan sila-silanya, dan saya pernah tulis," ujar dia.

Lalu, Rocky menyebut bahwa Presiden Jokowi juga tidak mengerti tentang Pancasila.

"Orang yang bisa mendebat saya adalah orang yang pancasilais, polisi pancasila dan Presiden juga enggak ngerti Pancasila, dia hapal tapi enggak paham," ujar Rocky.

"Kalau dia paham, pasti enggak akan berutang, kalau paham pasti enggak naikin (iuran) BPJS, kalau paham pasti tidak merusak lingkungan," lanjut dia.

Rocky pun meminta agar masyarakat Indonesia tidak melulu bertengakar soal ideologi.

"Berhentilah bertengkar soal ideologi, karena negara yang ngotot punya ideologi adalah fasisme dan komunisme," ujar dia.

Rocky Gerung Harus Diberikan Pelajaran

Politikus PDI Perjuangan Junimart Girsang menyayangkan pernyataan Rocky Gerung bahwa Presiden Joko Widodo tidak paham Pancasila.

Menurut Junimart, pernyataan Rocky itu dapat dikategorikan sebagai bentuk penghindaan terhadap simbol negara.

"Tentu sebagai anak bangsa, saya sangat kecewa dengan sikap dan pernyataan Rocky Gerung yang betul-betul menurut saya secara sengaja sudah menghina simbol negara, yakni Presiden RI," ujar Junimart di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2012).

Menurut Junimart, Rocky harus diberikan pelajaran agar pernyataannya tidak lagi mengundang kontroversi dan kegaduhan.

Apalagi, Rocky saat ini adalah seorang dosen yang semestinya memberikan contoh yang baik kepada mahasiswa-mahasiswanya.

"Saya memberikan masukan bahwa Rocky Gerung ini harus diberikan suatu pelajaran dalam etika," ujar Junimart.

"Bagaimana mungkin beliau yang dosen itu bisa mendidik mahaiswa bila sikap dan perilakunya tak mendukung?," lanjut dia.

Oleh sebab itu, saat ini Junimart sedang berkonsultasi dengan DPP PDI Perjuangan, apakah pernyataan Rocky tersebut layak dilaporkan ke kepolisian atau tidak.

"Saya tadi sudah berkomunikasi dengan DPP (PDI-P). Tinggal DPP memutuskan apakah memang harus kita proses atau bagaimana," lanjut dia.

Junimart sekaligus mengingatkan bahwa laporan dirinya atas Rocky tentang kasus dugaan penodaan agama melalui pernyataan kitab suci adalah fiksi masih berjalan di Polda Metro Jaya.

Ia pun meminta kepada pihak Polda Metro Jaya untuk menindaklanjuti laporannya tersebut.

"Saya akan minta saudara Kapolda laporan itu untuk diproses lebih serius lagi. Sebab bila tidak, negara ini akan tercabik-cabik oleh pernyataan seorang tokoh yang sering muncul di televisi dan jadi tenaga pengajar," ujar Junimart.

"Miris bagi kita bila milenial tak bisa diberikan suatu ilmu untuk beretika," lanjut dia.(Kompas TV)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved