Mangkrak 8 Bulan, Pembangunan Jembatan Metra-Kedui Bangli Dilanjutkan Tahun 2020

Jembatan penghubung Dusun Metra, Desa Yangapi, Tembuku menuju Dusun Kedui, Desa Tembuku kabarnya akan dilanjutkan tahun 2020 mendatang.

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Fredey Mercury
I Made Sudiasa ketika ditemui di Jembatan Metra-Kedui yang mangkrak, Kamis (5/12/2019) 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Mangkrak sejak delapan bulan terakhir, jembatan penghubung Dusun Metra, Desa Yangapi, Tembuku menuju Dusun Kedui, Desa Tembuku kabarnya akan dilanjutkan tahun 2020 mendatang.

Sesuai usulan, anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 4,7 miliar.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Kawasan Pemukiman (PUPRKim) Bangli, I Made Soma membenarkan hal tersebut.

Ia mengatakan anggaran kelanjutan proyek jembatan sepanjang 50 meter itu, bersumber dari dana Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB).

“Itu merupakan skala prioritas. Selain jembatan Metra-Kedui, tahun 2020 mendatang juga dilanjutkan pengerjaan jembatan Belancan-Bukih, Kintamani dengan anggaran sebesar Rp. 1,9 miliar,” ucapnya saat ditemui belum lama ini.

Jembatan penguhubung dua desa di Kecamatan Tembuku tersebut sempat tidak selesai masa pengerjaan pada tahun 2018 lalu.

Pihak rekanan akhirnya mendapat masa tenggang untuk menyelesaikan pekerjaan selama 90 hari.

Namun hingga akhir bulan April 2019, pihak rekanan juga tidak mampu menyelesaikan pekerjaan hingga akhirnya di-blacklist.

Anggota DPRD Bangli, I Made Sudiasa saat ditemui di jembatan Metra-Kedui mengungkapkan perjuangan mewujudkan jembatan penghubung telah dimulai sejak tahun 2010 silam. Namun demikian, proyek tersebut baru terealisasi pada tahun 2018.

Dilain sisi, Sudiasa menilai perencanaan pembangunan jembatan terkesan amburadul. Demikian pula dengan pemilihan rekanan pelaksana kegiatan.

“Artinya pemerintah memberikan kepercayaan untuk membangun fasilitas pemerintah dengan nilai yang sangat besar, justru memilih kontraktor yang tidak professional,” ucapnya Kamis (5/12/2019)

Lanjut Sudiasa, jembatan pengubung Metra-Kedui merupakan impian dan harapan masyarakat.

Sebab dengan terealisasinya jembatan, akan memudahkan masyarakat Kedui untuk mengakses fasilitas umum. Seperti Puskesmas Tembuku II hingga Pasar Metra.

“Kita sudah beritahukan pada dinas PU, berapapun anggarannya kami berharap agar kegiatan ini bisa tuntas. Karena ini merupakan kegiatan yang sangat-sangat prioritas mengingat sudah hampir 10 tahun,” ujarnya.

Sudiasa juga menegaskan agar pengerjaan jembatan bisa dilakukan pada awal tahun 2020.

Ini mengacu pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya, dimana proses tender yang membutuhkan waktu lama, berimbas pada kegiatan pengerjaan yang molor.

“Aturan kan sudah jelas, anggaran juga sudah jelas, bila perlu proses tender bisa dilakukan pada bulan Desember. Sehingga proses pengerjaan bisa dilakukan Januari. Dengan demikian minimal bulan April – Mei jembatan ini bisa dilalui,” katanya.

Politisi asal Desa Undisan, Tembuku itu menambahkan yang tidak kalah penting yakni proses pengawasan yang lebih intensif. Sehingga proses pengerjaan nantinya bisa selesai tepat waktu, serta sesuai dengan kajian teknisnya.

“Yang terpenting kedepannya jalan ini juga layak untuk dilalui. Sebab akses jalan menuju jembatan juga sangat curam. Kami tidak ingin setelah tuntas, justru membahayakan pengguna jalan. Sebab itu perlu dikaji dengan baik kecuraman, kemiringan jalan dan sebagainya,” jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved