Pejudo Bali Ni Kadek Anny Pandini Raih Medali Emas di SEA Games 2019

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ni Kadek Anny Pandini (26) merupakan satu diantara pejudo Bali yang ikut membela Indonesia di SEA Games 2019 yang berlangsung di Filipina pada tanggal 30 November-11 Desember 2019.

Pejudo kelahiran 10 Mei 1993 ini berhasil meraih medali emas di kelas -57 putri pada Kamis (5/12/2019) kemarin di Laus Group Event Center, San Fernando, 2000 Pampanga, Clark, Filipina.

Sedangkan peringkat kedua atau medali perak diperoleh pejudo dari  Vietnam, Nguyen Thi Bich Ngoc dan medali perunggu diperoleh atlet dari Filipina, Rena Furukawa.

• Timnas U23 Indonesia Masuk Semifinal SEA Games 2019, Ini Catatan Golnya

• Jadwal Bulu Tangkis SEA Games 2019, Indonesia Berpeluang Unggul ke Perempat Final

• Begini Rapor Timnas U-23 Indonesia Selama Babak Penyisihan Grup SEA Games 2019

Anny mendapatkan medali emas setelah memperoleh nilai tertinggi dari total keseluruhan pertandingan yaitu tiga ippon.

Ia mengaku bangga atas prestasinya tersebut.

Karena dapat meraih medali emas kembali yang sebelumnya pernah didapatkan pada SEA Games 2015 lalu.

“Bangga banget bisa mempertahankan juara. Waktu ngelawan Vietnam saya sempat kalah, tapi karena sistemnya ketemu semua, dan poin keseluruhan saya paling tinggi jadi saya yang mendapatkan medali emas. Saya dapat tiga ippon, kalau Vietnam dua ippon satu wazaari dan Philippine tiga wazaari,” ucapnya saat dihubungi Tribun Bali, Jumat (6/12/2019).

Wanita berambut pendek ini juga bercerita saat pertandingan ia sempat terkejut dengan sistem pertandingan yang mendadak berubah.

• Timnas U-22 Indonesia Lolos Semi Final SEA Games 2019, Myanmar Jadi Lawan Berikutnya

• Klasemen Terbaru Medali SEA Games 2019, Digeser Singapura, Indonesia Turun ke Peringkat 5

• M Rafli dan Firza Andika Siap Main, Harus Menang Lawan Laos Demi Satu Tiket Semifinal SEA Games 2019

Namun hal tersebut tidak membuatnya kehilangan semangat untuk membela Merah Putih.

“Tiga hari sebelum pertandingan, bagan pertandingan itu sudah keluar, kira-kira sistemnya saya hanya main dua kali sampai final, tapi tiba-tiba waktu hari H pertandingan, bagan berubah dan  sistemnya jadi ketemu semua, saya main empat kali. Saya sempat kaget, karena main pertama di bagan yang pertama itu lawan Malaysia, tapi saat bagan berubah saya jadi (bertanding) sama tuan rumah (Filipina) untuk main pertamanya. Saya main lawan Philippine, Singapura, Malaysia dan Vietnam. Awalnya saya syok karena tiba-tiba sistemnya berubah, tapi saya iklaskan saja, jadi relaks dan tenang,” jelasnya.

Anny berkata saat bertanding ia juga sempat mengalami cedera, namun hal tersebut dapat diatasinya sehingga dapat memperoleh medali emas.

“Cedera ringan-ringan saja, jempol kaki kanan lepas (patah tulang), sama keseleo dikit-dikit, tapi sudah diatasi. Jempol kaki kanan lepas saat melawan Malaysia, sudah cedera lama, “ ujarnya.

Setelah memperoleh medali emas kemarin, Anny pun masih memiliki jadwal pertandingan lainnya di SEA Games 2019 yaitu bertanding di kelas -57 kg beregu putri yang akan berlangsung Sabtu (7/12/2019).

• Takluk 1-3 dari Kamboja, Malaysia Harus Menelan Pil Pahit Gagal ke Semifinal SEA Games 2019

• Tim Hoki Indonesia Dilarang Bertanding di SEA Games 2019, Ini Alasannya

• Kamboja Kalahkan Malaysia 3-1 dan Lolos ke Semifinal Sepak Bola SEA Games 2019

Ia berharap tidak ada atlet judo Indonesia yang mengalami cedera saat bertanding besok.

“Besok saya masih tanding lagi, beregu putri. Semoga semua team juara dan selamat, tidak ada cedera,” ucap wanita yang bekerja di Jasdam IX/Udayana ini.

Saat ditanya mengenai bonus medali, Anny berujar bahwa ia belum memikirkan akan digunakan untuk apa bonus medali yang ia dapatkan.

Selain Anny, ada juga atlet Bali lainnya yang mendapatkan medali pada SEA Games 2019 yaitu Komang Ardiarta berhasil mendapatkan medali perak di cabang olahraga Kurash.