Natal Dan Tahun Baru
Jelang Natal Dan Tahun Baru 2020, Pasokan Daging Ayam di Bali Jadi Sorotan Kemendag
Menurut Lasminingsih, menjelang perayaan Nataru menjadi bulan yang tinggi akan permintaan daging ayam di Bali.
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2020 (Nataru) kali ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI menyoroti keberadaan pasokan daging ayam di Provinsi Bali.
Pihak Kemendag RI telah melakukan operasi pasar di dua tempat yang berbeda di Bali, yakni Pasar Nyanggelan dan Pasar Badung di Kota Denpasar.
Staf Ahli Bidang Perdagangan Jasa Kemendag Lasminingsih mengatakan, permasalahan pasokan daging ayam ini menjadi masalah pada perayaan Nataru sebelumnya di Bali.
Namun, berdasarkan operasi pasar yang pihaknya lakukan, permasalahan pasokan ayam yang terjadi pada Nataru sebelumnya, kini sudah bisa diatasi.
"Kekhawatiran saya yang tahun lalu sekarang sudah bisa diatasi," kata Lasminingsih saat ditemui usai melaksanakan rapat koordinasi di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali, Selasa (10/12/2019).
Menurut Lasminingsih, menjelang perayaan Nataru menjadi bulan yang tinggi akan permintaan daging ayam di Bali.
"Besok saja sudah perayaan Pagerwesi, besok sudah ada acara pernikahan. Jadi ini benar-benar saya gembira kali ini karena masalah tahun lalu sudah teratasi," tuturnya.
Dirinya mengatakan, permasalahan pasokan daging ayam ini bisa teratasi karena adanya kerja sama dengan para peternak, Satgas Pangan dan seluruh pemangku kepentingan.
Melalui kerja sama ini, kata dia, akhirnya bisa dihitung mengenai jumlah ketersediaan dan permintaan yang ada.
Sesuai dengan hasil operasi pasar yang pihaknya lakukan, ketersediaan daging ayam di pasar cukup baik dan dengan harga yang stabil, yakni kisaran di Rp 34 ribu sampai Rp 35 ribu per kilogramnya. (*)