50 Desa di Bali Ini Berpotensi Longsor Saat Musim Hujan, Ini Rincian Wilayahnya

Daerah yang ditetapkan sebagai daerah rawan berpotensi longsor karena berdekatan dengan pegunungan dan perbukitan.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Huda Miftachul Huda
Tribun Bali/Saiful Rohim
EVAKUASI KORBAN - Petugas dan warga mengevakuasi korban yang tertimbun longsor di Desa Pempatan, Karangasem, Selasa (17/9/2019) siang. 

TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah mempetakan wilayah yang berpotensi terjadi longsor saat musim hujan di wilayah Bali ini.

Kali ini secara khusus wilayah yang dipetakan ini adalah wilayah Karangasem, Bali.

Dari 78 Desa / Kelurahan di Karangasem, 50 desa berpotensi mengalami longsor di musim hujan.

Desa yang berpotensi terjadi longsor tersebar di delapan Kecamataan di Karangasem.

Terbanyak di Kecamatan Rendang, kemudian kecamatan Karangasem, dan  Selat, serta Kecamatan Sidemen.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karangasem, IB Ketut Arimbawa meengungkapkan, daerah dinyatakan berpotensi longsor karena lokasi dekat dengan pegunungan.

BMKG: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem, Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah Termasuk Bali

Perempuan 50 Tahun Asal Bangli Tewas Terseret Arus di Parit, Saksi: Mendadak Air Membesar

Seperti beberapa desa di Selat, Sideman, Rendang, Bebandem, dan Kubu dekat Gunung.

Untuk daerah lain ada bukit dengan dataran cukup tinggi.

"Daerah yang ditetapkan sebagai daerah rawan berpotensi longsor karena berdekatan dengan pegunungan dan perbukitan. Dan sering ada kasus longsor di daerah itu. Seperti di Banjaar Temukus Besakih, Jalan Sang Hyangambu, dan jalan Lempuyang," kata Ketut Arimbawa, Minggu (15/12/2019).

Hasil pemetaan atau rincian terkait daerah berpotensi longsor yakni, Kecamatan Sideman dengan 10 desa yang berpotensi rawan Longsor. 

Kecamatan Selat 8 Desa, Kecamatan Abang dan Bebandem masing – masing 7 desa, Kubu sebanyak 4  Desa, Rendang 5 desa, Manggis 5 Desa dan Karangasem  sekitar 6 Desa.

"Untuk Kecamatan Karangasem sebagai central pemerintahan, Desa yang berpotensi longsor yakni Desa Bugbug,  Bukit, Pertima, Tegallingah, Tumbu,  serta Seraya Barat. Kalau di Seraya Barat jarang ada longsor karena tanahnya keras," tambah Arimbawa, mantan yang juga mantan Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar) ini.

Pejabat asal Singaraja ini menambahkn, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan , BPBD Karangasem mengeluarkan edarkan surat imbauan tiap desa melalui camat untuk tetap waspada.

Dilarang mendekati daerah tebing yang berpotensi longsor, saat hujan datang.

Buruh Perempuan Asal Bangli Ini Tewas Tersengat Listrik Saat Berlari Hindari Pohon Tumbang

BREAKING NEWS: Perempuan 50 Tahun Asal Bangli Ini Tewas Setelah Terseret Arus di Parit yang Sempit

Tujuannya untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan.

Selain mengedarkan surat imbauan, kata Arimbawa, BPBD akan berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti dengan Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim), serta Dinas Pekerjaan Umum daan Penataan Ruang (PUPR) untuk alat evakuasinya.

"Untuk sarana prasarana ringan, seperti sekrup, mesin pemotong, sabit, dan lain sudah disiapkan BPBD. Sedangkan alat beratnya masih minim, dan itupun harus pinjam. Makanya kami minta PUPR Provinsi sediakan alat berat untuk tangani longsor di jalan provinsi. Seperti di Shang Hyangambu,"imbuhnya.

Ditambahkan, untuk pemetaan daerah potesi rawan banjir, terbanyak yakni Kecamatan Sideman sebanyak 10 Desa.

Kecamatan Karangasem dan Manggis masing – masing 9 Desa, Selat dan  Kubu masing–masing 8 Desa, Abang 6 Desa, Rendang 6 Desa, Kecamatan Bebandem sebanyak 7 Desa. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved