Berita Karangasem
Bunda Mas Parwata Hidupkan Kembali Permainan Tradisional dan Budaya Lokal di PAUD Karangasem
Bunda Mas Parwata Hidupkan Kembali Permainan Tradisional dan Budaya Lokal di PAUD Karangasem
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Inovasi pendidikan anak usia dini terus digencarkan di Kabupaten Karangasem. Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Karangasem, Bunda Mas Parwata, dikenal aktif turun langsung ke lapangan melakukan monitoring dan pendampingan ke berbagai TK Negeri dan lembaga PAUD.
Ia memastikan setiap satuan pendidikan di daerahnya benar-benar menerapkan prinsip PAUD Holistik Integratif, yang menekankan keterpaduan antara pendidikan, kesehatan, gizi, dan pengasuhan.
Salah satu fokus pendampingannya adalah menghidupkan kembali permainan tradisional di sekolah-sekolah binaan, sebagai upaya mengurangi dampak negatif penggunaan gawai serta memperkuat ikatan emosional antara anak dan orang tua.
Baca juga: 5 ORANG TEWAS di Jalur Denpasar - Singaraja, Mobil Tiba-tiba Hilang Kendali di Kegelapan
“Belajar di usia dini bukan sekadar di ruang kelas. Saat anak bermain bersama orang tua, di situlah pendidikan karakter dimulai,” ujar Bunda Mas Parwata seusai kegiatan pendampingan, Kamis (13/11/2025).
Tak hanya itu, ia juga menginisiasi sistem “imbas prestasi”, di mana TK Negeri Pembina Karangasem dijadikan model pembelajaran bagi TK lainnya.
Melalui konsep ini, berbagai program unggulan dikembangkan, salah satunya “Kamis Budaya”, yang mengajarkan anak-anak mengenal bahasa, busana, dan nilai-nilai budaya Bali lewat kegiatan seperti mekidung, menari, mejaitan, hingga belajar agama dengan cara menyenangkan.
“Kami ingin anak-anak Karangasem tumbuh cerdas, tapi juga berakar pada budaya lokal dan nilai spiritual,” ungkapnya.
Baca juga: Dua Ular Dievakuasi Dari Rumah Warga di Jembrana, Waspada Hewan Liar di Musim Penghujan
Selain pembinaan lembaga, perhatian juga diberikan kepada tenaga pendidik. Melalui kegiatan “Karangasem Akhir Pekan” yang digelar setiap Sabtu di Jalur Sebelas, para guru PAUD, anak, dan orang tua berinteraksi dalam suasana belajar yang penuh ekspresi, kreativitas, dan kebersamaan.
Program Wajib Belajar Satu Tahun Prasekolah kini menjadi bagian penting dari desain besar pendidikan nasional, yang menempatkan masa usia dini sebagai “golden age” atau periode emas pembentukan kecerdasan, karakter, dan spiritualitas anak.
Puncak Apresiasi Bunda PAUD Nasional 2025 pun menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga dalam membangun fondasi pendidikan yang kuat sejak dini.
Dengan semangat yang sama, Bunda Mas Parwata mengajak seluruh Bunda PAUD di Indonesia untuk menyalakan semangat perubahan dari ruang kelas yang sederhana.
“Setahun awal adalah bekal sepanjang hayat. Dari ruang PAUD yang penuh tawa dan budaya, kita bangun generasi Karangasem yang cerdas, berkarakter, dan bahagia menuju Indonesia Emas 2045,” tandasnya. (mit)
| Pendirian Krematorium di Desa Adat Ujung Hyang Karangasem, MDA: Tetap Berpijak Pada Kearifan Lokal |
|
|---|
| Launching Program AGUNG, Armada Baru, Layanan Gratis dan Nyaman untuk Masyarakat Karangasem |
|
|---|
| Warga Selat hingga Sidemen Bali Keluhkan Jalan Rusak, DPRD Karangasem: Gubernur Sudah Mencari Solusi |
|
|---|
| DIMANAKAH Dadong Retu? Tinggalkan Rumah dengan Bawa 2 Ekor Sapi di Karangasem |
|
|---|
| Hari Kedua Pencarian Dadong Retu di Karangasem Masih Nihil, Tinggalkan Rumah Bawa Dua Ekor Sapi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/Bunda-Pendidikan-Anak-Usia-Dini-PAUD-Karangasem-Bunda-Mas-Parwata.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.