Pria Asal Gianyar Ini Tewas Tertimpa Bangunan Saat Siapkan Upacara Tiga Bulanan, 7 Warga Terluka

korban dan sejumlah keluarga lainnya tengah beres-beres lantaran acara ‘mebat’ sudah berakhir.

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Huda Miftachul Huda
tribun bali/ i wayan eri gunarta
Warga menunjuk rompokan roboh yang menewaskan Dewa Gede Putra, di Desa Pakraman Manukaya Let, Tampaksiring, Gianyar Senin (16/12/2019). 

Peristiwa nahas tersebut berlangsung pada Sabtu (14/12) sekitar pukul 14.00 Wita.

Desak Putu Muliasih (50) hanyut hingga sejauh 500 meter dari lokasi awal dia terpeleset lalu jatuh ke dalam parit.

"Awalnya korban terbawa arus ke dalam gorong-gorong. Melihat hal tersebut rekan korban segera mencari pertolongan pada warga lain," ujar Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi, Sabtu (14/12) malam.

Warga yang mendengar kabar orang hanyut segera melakukan pencarian.

Mereka menyisir parit yang dipenuhi air pascahujan lebat di Bangli.

Hingga 45 menit berselang, tubuh Desak Muliasih ditemukan 500 meter dari titik dia jatuh.

Warga melarikan Desak Muliasih ke Puskesmas Pembantu (Pustu) Jehem untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, nyawanya tak tertolong.

Hujan lebat disertai angin kencang di Bangli  pada Sabtu (14/12/2019) juga menelan korban lainnya di Banjar Nyalian, Kelurahan Kawan.

Petugas kepolisian dari Polres Bangli saat Olah TKP korban meninggal terseret arus pada Sabtu (14/12/2019).
Petugas kepolisian dari Polres Bangli saat Olah TKP korban meninggal terseret arus pada Sabtu (14/12/2019). (istimewa)

Ni Wayan Supat (50), seorang buruh bangunan meninggal akibat tersetrum listrik.

Ni Wayan Supat yang berasal dari Banjar Kikian, Desa Sulahan, Susut ini berusaha menghindari pohon tumbang.

Saat itu cuaca sedang hujat lebat.

Namun saat lari ini tangannya tanpa sengaja menyentuh kabel listrik yang sebelumnya tertimpa pohon. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved