Anda Memiliki Anak Yang Pemalu ? Ini 7 Tips Membantu Anak Pemalu Jadi Lebih Berani

Setiap anak memiliki sikap dan perilaku yang berbeda-beda. Berikut tujuh hal yang bisa dicoba ketika anak merasa malu.

Gambar oleh Pezibear dari Pixabay
Ilustrasi Foto Anak Bersembunyi 

TRIBUN-BALI.COM - Setiap anak memiliki sikap dan perilaku yang berbeda-beda.

Sebagai orangtua kita harus memperhatikan hal tersebut, terutama keterampilannya dalam bersosial dengan teman-teman atau lingkungan sekitarnya.

Beberapa anak secara alami memiliki keterampilan berbeda-beda dalam bersosialisasi.

Ada yang berani, dan adapula yang pemalu.

Gugup Bertemu Calon Mertua ?, Lakukan Beberapa Tips Ini Agar Tidak Gugup

10 Tips Menyeimbangkan Karier dan Keluarga Untuk Seorang Ibu Yang Bekerja.

Dilansir dari Motherly, rupanya ada beberapa hal yang bisa kita katakan untuk membantu anak pemalu dalam bersosialisasi.

Berikut adalah tujuh hal yang bisa dicoba ketika anak merasa malu :

1. Datang lebih dulu

Memasuki ruangan yang sudah penuh dengan anak-anak lain, bisa terasa melelahkan bagi anak pemalu.

Cobalah tiba di sekolah atau pesta lebih awal, sehingga anak Anda adalah salah satu yang hadir pertama kali di sana.

Ini akan membuatnya jauh lebih mudah untuk menemukan tempat mereka, apakah itu bermain dengan teman atau bermain sendiri.

2. “Ada temanmu lho di sana”

Memberi anak anda perhatian tentang siapa yang dapat mereka temui di sana, akan membantu mereka menyiapkan mental.

Tentu saja, akan lebih baik bila mereka memiliki teman yang mereka sukai.

Tetapi bahkan jika tidak ada teman dekat mereka di sana, mengetahui ada seseorang yang dikenalnya akan menjadi kabar baik.

Jika mereka tidak akan mengenal siapa pun, ada baiknya mempersiapkan anak untuk hal itu sebelum berangkat.

Beritahu anak bahwa akan ada teman-teman baru di acara tersebut.

Ini akan membantu mereka untuk tidak panik, ketika mereka menyadari tak ada orang yang dikenalnya di sana.

3. Menawarkan diri untuk menemani

Biarkan anak bersama Anda sampai mereka siap bermain, tetapi cobalah mengobrol dengan orang dewasa lainnya, sambil menemani si kecil.

Anda tidak perlu mengabaikan dia, tentu saja, tetapi menjadi sedikit pasif dan terkesan membosankan, dapat membantu mendorong mereka untuk menjelajah sendiri atau bergabung dengan anak-anak lain yang bermain.

Jika Anda membuat si kecil terlalu nyaman bersama Anda, kemungkinan si kecil pergi bermain sendiri semakin kecil.

4. Menghindari anak merasa ditolak

Sebagai orangtua, anda pasti sangat ingin si kecil langsung bisa bermain dengan teman seumurannya saat berada di taman atau di sebuah pesta.

Namun, memintanya untuk segera pergi ke arena bermain bisa membuat si kecil merasa ditolak atau tak diinginkan oleh Anda.

Bisa jadi saat itu si kecil merasa tak nyaman untuk bermain, atau merasa takut akan sesuatu.

Sebab itu Anda harus tetap ada untuk mereka saat mereka tidak siap.

5. Hindari melabeli si kecil dengan kata pemalu

Pilihan kata-kata Anda sebagai orangtuanya sangatlah penting.

Anda bisa mengakui perasaan cemas si kecil tanpa menyebut mereka pemalu.

Jika anak kita mendengar kita berulang kali menyebut mereka pemalu, mereka justru akan menganggap ini sebagai bagian dari identitas mereka.

Itu akan menjadi bagian dari mereka, bagaimana mereka melihat diri mereka sendiri.

Alih-alih memberi label pada anak, kenali perasaan spesifik yang mereka alami.

Hanya menyebutkan apa yang mereka rasakan, tanpa menawarkan solusi, sudah cukup.

Jika anak melihat bahwa orangtuanya memahami apa yang mereka rasakan, dan yang lebih penting, dapat menerimanya, mereka akan mengatasi kecemasan dengan lebih cepat. 

Karena itu berarti, mereka tidak akan menghadapi tekanan tambahan untuk menyenangkan orangtuanya.

6. Memberikan saran tentang topik pembicaraan dengan teman

Bagi beberapa anak, mengobrol dengan teman merupakan hal yang wajar, tetapi jika ini tidak terjadi pada si kecil, bantu mereka memelajari keterampilan berbicara, seperti mengucapkan tolong dan terima kasih.

Bantu si kecil memikirkan tiga atau empat hal yang mereka sukai, dan lakukan brainstorming dengan beberapa permulaan percakapan, yang mungkin bisa mereka gunakan untuk berbicara dengan anak-anak lain.

Demikian pula, latihlah apa yang mungkin mereka katakan jika mereka ingin mengundang anak lain untuk bermain.

Semakin banyak mereka berlatih, mereka akan semakin nyaman menghadapinya dalam situasi di kehidupan nyata dengan anak-anak lain.

7. Kenali teman dekatnya

Seringkali anak-anak yang pemalu lebih suka berteman dekat dengan satu atau dua anak, daripada lebih banyak pertemanan santai dengan sekelompok anak-anak lain.

Anda dapat membantu mereka mengembangkan hubungan dekat ini, dengan mengorganisir teman-teman dekatnya yang membuat si kecil merasa lebih nyaman.

Jika si kecil tidak dapat memberi tahu siapa yang mereka inginkan, tanyakan kepada guru mereka apakah ada seseorang yang mereka sukai bermain bersama di sekolah.

Bahkan, memiliki satu atau dua persahabatan yang kuat dapat membantu anak merasa lebih percaya diri dalam situasi sosial.

Ungkapan-ungkapan sederhana tersebut dapat membantu orangtua membimbing anak untuk mengelola perasaan malu.

Namun jangan lupa, yang lebih penting daripada kata-kata adalah nada yang digunakan saat berbicara dengan si kecil.

Sangat penting untuk menjaga tekanan.

Anda bisa menjadi pendukung yang tenang dan menjadi pegangan baginya dalam situasi sosial yang menakutkan.

Si kecil akan merasakan penerimaan orangtuanya terhadap perasaan mereka dan akan membuat mereka merasa lebih percaya diri. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Cara Membantu Anak Pemalu Jadi Lebih Berani", https://lifestyle.kompas.com/read/2019/11/04/212951520/7-cara-membantu-anak-pemalu-jadi-lebih-berani?page=all#page2.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved