Natal Dan Tahun Baru

Orang Inggris Makan Sajian Kalkun Untuk Perayaan Natal, Ini Sejarahnya

Setiap daerah atau kota memiliki tradisinya masing-masing saat merayakan Natal.Orang Inggris Makan Sajian Kalkun Untuk Perayaan Natal, Ini Sejarahnya

Gambar oleh pictureday dari Pixabay
Ilustrasi Foto Kalkun Panggang 

TRIBUN-BALI.COM – Tribunners, Natal tahun ini jatuh pada hari Rabu (25/12/2019).

Bagi Tribunners yang merayakannya, apakah kamu sudah menghias pohon natal ?, apa kamu sudah mempersiapkan makanan untuk hari raya Natal ? 

Setiap daerah atau kota memiliki tradisinya masing-masing saat merayakan hari raya Natal.

Sajian kalkun untuk perayaan Natal sudah jadi budaya tersendiri, khususnya untuk orang Inggris.

Kumpulan Resep Hidangan Natal yang Praktis, Bisa Jadi Pilihanmu Memasak Hari Ini

Ide Merayakan Natal Ala Pangeran Harry dan Meghan Markle, Mulai Dekorasi Hingga Liburan

Resep Aneka Kue yang Dapat Disajikan saat Hari Raya Natal

Bagi orang Inggris, makan malam Natal identik dengan sajian kalkun panggang.

Ternyata sejarah kalkun jadi budaya orang Inggris dalam merayakan Natal punya alur waktu yang panjang.

Dilansir dari metro.co.uk, semua berawal pada tahun 1520-an.

William Strickland yang berasal dari daerah Yorkshire, mendapatkan enam kalkun dari pedagang orang Indian saat berada di benua Amerika.

Ia pun memperkenalkan spesies baru tersebut pada masyarakat Inggris.

Sebelum kedatangan kalkun, masyarakat Inggris biasanya memakan kepala babi, angsa, ayam, sapi, atau burung merak saat jamuan Natal.

Kalkun jadi pilihan sajian Natal karena pada saat itu, para peternak menyadari bahwa akan lebih efektif bagi operasional peternakan untuk menjual kalkun jadi hewan potong.

Ayam dan sapi dibiarkan hidup agar bisa memproduksi susu dan telur yang nantinya bisa dijual kembali.

Hingga pada abad ke-16, Raja Henry VIII menjadi raja Inggris pertama yang memasukkan kalkun ke dalam menu jamuan Natal.

Raja Edward VII melanjutkan hal ini dan bahkan mempopulerkan konsumsi kalkun pada abad ke-19.

Namun penggunaan kalkun sebagai sumber protein utama dalam perayaan Natal belum populer hingga tahun 1950-an.

Seperti dikutip dari home.bt.com, pada masa Ratu Victoria (bertakhta tahun 1837-1901), harga kalkun masih sangat mahal.

Maka dari itu, orang-orang di bagian utara Inggris masih lebih memilih daging sapi panggang.

Sementara orang-orang di bagian selatan Inggris memilih angsa dan bahkan masyarakat yang lebih miskin terpaksa menggunakan kelinci.

Dikutip dari express.co.uk, memakan kalkun untuk perayaan Natal dianggap sebagai kemewahan.

Pada 1950-an, peternakan kulkan mulai muncul.

Kini tiap tahunnya orang-orang Inggris bisa mengonsumsi sampai 10 juta kakun per tahun.

Walau begitu, kalkun bukan makanan tradisional Natal di negara-negara Eropa lainnnya.

Seperti di Portugal yang merupakan negara penghasil makanan laut, sajian khas Natal adalah ikan codfish.

Sementara di Jerman, hidangan yang populer adalah babi liar dan rusa.

Sementara di Swedia biasanya menggunakan caviar, berbagai macam kerang, serta ikan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenapa Orang Inggris Makan Kalkun untuk Natal?", https://travel.kompas.com/read/2019/12/13/190200627/kenapa-orang-inggris-makan-kalkun-untuk-natal-.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved