Kebakaran di Tabanan

2 Bule Asal Belanda Tewas Terbakar di Tabanan, RSUP Sanglah: Tak Bisa Dikenali Sudah Jadi Arang

Bahkan hasil autopsi RSUP Sangah Denpasar mengungkap jika kedua pria ini benar-benar hangus dan menjadi arang.

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Huda Miftachul Huda
Tribun Batam
Ilustrasi kejadian kebakaran 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Dua orang bule asal Belanda menjadi korban kebakaran di sebuah rumah yang beralamat di Desa Pupuan Sawah,  Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Bali.

Bule bernama Hendrikus Johannes Deijkers (78) dan Christianus Antonius Huijbregts (78) itu jadi korban kebakaran pada Rabu (25/12/2019) pagi.

Kedua bule ini benar-benar hangus saat dalam peristiwa tersebut.

Bahkan hasil autopsi RSUP Sangah Denpasar mengungkap jika kedua pria ini benar-benar hangus dan menjadi arang.

Hal itu diketahui dari identifikasi dari Tim Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar pada Kamis (26/12/2019).

Sadis, Ni Ketut Raning Dicekik Lalu Dihujani dengan Tusukan di Perut

Tetangga Korban Pembunuhan di Jalan Waribang Denpasar Kenang Ketut Raning Sebagai Sosok Seperti Ini

Kepala Bagian Staf Medis Fungsional (SMF) Forensik RSUP Sanglah Ida Bagus Putu Alit mengatakan,  jenazah kedua bule tersebut diterima sekitar pukul 07.00 Wita.

Keduanya kata dia sulit dikenali karena mengalami luka bakar stadium 4 atau sudah dalam bentuk karbonisasi.

"Karena sudah tidak dikenali jadi kita tidak bisa mengetahui siapa identitasnya, namun setelah diidentifikasi dapat ditentukan bahwa kedua korban itulah laki-laki," kata dia saat ditemui awak media di RSUP Sanglah, Denpasar, pada Kamis (26/12/2019).

Alit menjelaskan, bahwa identifikasi dilakukan berdasarkan dari sisa testis kedua korban yang masih ada meskipun dalam kondisi terbakar.

Penonjolan tulang orbita juga sebagai tanda bahwa kedua jenazah tersebut menunjukkan laki-laki. 

Kebakaran Rumah di Perum Yani Permai, Setelah Dua Jam Api Baru Padam

Kebakaran Bengkel Motor di Selemadeg Timur Tabanan, Kerugian Putu Aditha Capai Rp 68 Juta

Selain itu, untuk menentukan rasnya, pihaknya mencocokkan dengan cara "cephalic index".

Pemeriksaan juga dilakukan pada sampel gigi kedua korban untuk diidentifikasi.

"Nah untuk sifat induknya menunjukkan bahwa kedua korban itu orang Eropa Amerika, ditambah lagi sebagian besar tubuhnya itu sudah menjadi arang dengan luka bakar derajat 4," katanya.

Diakui bahwa Tim Forensik RSUP Sanglah juga telah mengumpulkan data ante mortem gigi dan antropometri. 

Alit menegaskan, tencananya pada Sabtu mendatang akan dilakukan rekonsiliasi dengan penyidik dan keluarga korban. 

Kepolisian juga masih melakukan penyelidikan terkait dengan kebakaran yang terjadi pas di Hari Natal itu. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved