Taman GOR Kebo Iwa Tak Sesuai dengan Video Proyek, Bupati Gianyar Akan Surati BPJS Ketenagakerjaan
Bupati Gianyar, Made Mahayastra mengatakan, dirinya tidak puas dengan taman yang dibuat BPJS Ketenagakerjaan yang dibangun di GOR Kebo Iwa Gianyar.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Rizki Laelani
Taman GOR Kebo Iwa Tak Sesuai dengan Video Proyek, Bupati Gianyar Akan Surati BPJS Ketenagakerjaan
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Bupati Gianyar, Made Mahayastra mengatakan, dirinya tidak puas dengan taman yang dibuat BPJS Ketenagakerjaan yang dibangun di GOR Kebo Iwa Gianyar.
Mahayastra mengatakan, kondisi fisiknya tidak sesuai dengan video 3D yang sebelumnya diperlihatkan BPJS Ketenagakerjaan.
Taman tersebut dinilai gersang dan kumuh. Ditemui, Jumat (27/12), Mahayastra mengatakan, meskipun pembuatan taman BPJS Ketenaga Kerjaan senilai Rp 6,1 miliar ini, sepenuhnya dibiayai BPJS.
Namun, pihaknya akan bersurat ke BPJS, terkait kekecewaannya.
“Saya tidak puas dengan taman BPJS. Awalnya ditayangan bagus, tapi setelah dibangun hasilnya jauh. Saya akan bersurat ke BPJS Ketenaga Kerjaan,” ujarnya.
Agus menegaskan, sedari awal pihaknya menolak BPJS Ketenagakerjaan merombak GOR Kebo Iwa.
Namun, lantaran sudah ada Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan bupati sebelumnya, dan pihak BPJS mengaku anggarannya harus dikeluarkan, maka dirinya mengalah.
• Banser Gelar Diklatsar untuk Bentuk Pemuda Cinta Tanah Air
• Banyuwangj Oling River Food, Sensasi Makan Sidat di Tepi Sungai Jernih
• Pacari Siswi SMP, Oknum Guru SD Mengaku 4 Kali Bersetubuh di Perpustakan dan Kelas
• Bali Miniatur Toleransi, Yusuf Santiaji Serukan Jaga Kerukunan
“Tapi saya sekarang betul-betul kecewa. Saya ingin tempat itu rindang, dan ramah anak,” ujarnya.
Dalam surat yang dikirimnya nanti, Agus meminta agar BPJS Ketenaga Kerjaan membuat taman seperti pada video yang pernah diperlihatkan.
“Saat ini belum serah terima. Saya gak tahu apakah itu pengerjaannya sudah selesai atau bagaimana. Tapi saya minta, supaya taman itu diperbaiki, dibuat sesuai video yang diperlihatkan. Karena hasilnya saat ini sangat jauh,” tandasnya.
Agus menegaskan, jika kondisi tersebut tak diperbaiki, justru akan membuat kumuh Kota Gianyar.
Selain itu, politikus PDIP asal Payangan ini juga mengkritik lama proses pembuatannya, yang lebih dari setahun.
Padahal dirinya dalam membuat bangunan dengan nilai puluhan miliar, waktu yang dihabiskan hanya setahun.
“Kalau dibiarkan seperti itu, nanti justru akan mengotori kita. Prosesnya ini lama, sudah hampir setahun, tapi belum kelihatan hasilnya. Padahal, cuma anggaran segitu, saya buat bangunan dengan anggaran puluhan miliar saja cuma ngabisin waktu setahun,” tandasnya. (*)