Jelang Pergantian Tahun, Ketut Belongkoran Ditebas Berkali-kali di Punggung, Wajah, dan Tangan

Jelang Pergantian Tahun, Ketut Belongkoran Ditebas Berkali-kali di Punggung, Wajah, dan Tangan

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Aloisius H Manggol
muh syahrul fadly/tribun timur
Ilustrasi. 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA- Ketut Belongkoran warga Darmawinangun, Desa Tianyar, Kecamatan Kubu bersimbah darah setelah dianiaya Ketut Budarta, warga Darmawinangun, Sabtu (28/12/2019) sore.

Peristiwa nahas ini terjadi di tegalan milik warga, tepat di Banjar Dinas Darmawinangun, Desa Tianyar, Kecamatan Kubu.

Bagian punggung dan wajah Ketut Belongkoran berlumuran darah setelah terkena tebasan pedang.

Anak Tak Izinkan Tetangga Masuk Rumah, Ternyata Ibunda Telah Jadi Mayat, Meninggal 7 Hari Lalu

Korban ditebas beberapa kali secara membabi buta, tanpa ada perlawanan.

Korban sempat teriak minta pertolongan karena tidak kuat menahan sakit akibat tebasan pedang.

Info yang dihimpun Tribun Bali, peristiwa nahas terjadi saat korban sedang mencari pakan ternak dan mengembala kambing ditegalan milik warga.

Kain Kebaya Terlilit Roda Motor, Wanita Tewas di Jalanan, Hidung Keluarkan Darah Segar

Lokasi tegalannya berada sebelah timur rumah pelaku.

Korban sempat beristirahat setelah mencari makan ternak.

Saat itu Belongkoran duduk mengarah ke timur melihat ternak.

Akhir-akhir ini Denpasar dan Kuta Semakin Macet, Ternyata Ada 20 Ribu Kendaraan Masuk Bali

Tiba-tiba pelaku datang dari arah belakang sembari membawa pedang ditangan kanan.

Tanpa basa-basi Budiarta langsung tebas punggung korban hingga mengalami luka robek sekitar 50 centimeter.

Tidak sampai disitu, pelaku menebas pipi hingga ke bibir, serta lengan tangan bagian kanan hinga robek.

Tak Berhasil Culik Gadis Berkasta, Sekelompok Pria Nekat Potong Hidung Sang Gadis

Korban sempat bangun dan berbalik arah.

Sayangnya, korban tak bisa berkutik dan kembali ditebas pelaku hingga berlumuran darah.

Korban sempat merebut pedang milik pelaku hingga terjatuh.

Warga Banjar Balai Tumbak Bunyikan Gamelan Cari Nengah Gebeng, Jasad Dikerumuni Belatung

Pelaku langsung berlari menuju rumahnya yang berjarak sekitar 500 meter sembari minta pertolongan warga.

Korban dievakuasi warga sekitar dalam kondisi berlumuran darah.

Pukul 17.00 wita korban langsung diantar ke Rumah Sakit Pratama oleh keluarganya.

Selanjutnya keluarga korban melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Kubu.

Setelah itu korban dirujuk ke RS Karangasem dan dirujuk ke RSUP Sanglah.

Kapolsek Kubu, AKP Komang Sura Maryantika mengungkapkan, penganiayaan bermula dendam lama yang membuat pelaku tersinggung dan sakit hati hingga sekarang.

Komunikasi korban dan pelaku tidak bagus, dan sering bertemu ditegalan.

Rasa sakit hati pelaku dipendam lama dan dilampiaskn pada peristiwa tersebut.

"Hasil lidik sementara, tersangka menyampaikan ada kejadian dahulu yang membuat dia tersinggung dan sakit hati. Diantaranya masalah jalan, dimana pelaku dan keluarga tak diberikan akses jalan keluar masuk oleh korban," jelas Maryantika, Senin (30/12/2019).

Selain itu, korban dan tersangka juga pernah bertengkar gara-gara masalah pakan ternak.

Korban dan pelaku sering tersinggung saat mencari pakanan ternak, hingga lahan dipagar.

Mereka pun tak bertegur sapa.

Korban bekerja sebagai pengembala kambing, sedangkan beberapa keluarga pelaku memelihara sapi.

Ditambahkan, masalah terakhir yakni tersangka melihat korban mengambil daun bekul.

Menurut pengakuan tersangka, kata Maryantika, korban mengambil daun di sekitar tegalan yang digarap orangtua pelaku.

Tersangka tersinggung dengan tindakan korban.

"Pelaku sudah berstatus tersangka. Saat ini korban sudah diamankan di Mapolsek Kubu untuk dimintai keterangan lebih rinci. Sedangkan, korban masih dirawat di RS Sanglah karena mengalami luka di punggung, wajah, dan lengan tangan," jelas Maryantika.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved