Dikenal sebagai Negara Tanggap Bencana, Ini yang Dilakukan Jepang untuk Tangani Banjir

Jepang dikenal sebagai negara yang tanggap akan bencana, termasuk banjir. Salah satu wilayah yang memiliki penanganan khusus untuk adalah Tokyo

Shutterstock
Tokyo Metropolitan Area Outer Underground Discharge Channel G-cans 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Jepang dikenal sebagai negara yang tanggap akan bencana, termasuk banjir.

Salah satu wilayah yang memiliki penanganan khusus untuk bencana ini adalah Tokyo.

Wilayah tersebut memiliki saluran khusus untuk menampung air banjir bernama The Metropolitan Area Outer Underground Discharge Channel di Saitama.

Saluran pembuangan bawah tanah ini menampung air yang meluap dari sungai-sungai berukuran kecil hingga menengah seperti Naka, Kuramatsu, dan Ootoshifurutone.

Saluran tersebut terdiri dari beberapa tangki besar yang dihubungkan oleh terowongan yang mengalirkan air ke Sungai Edogawa dan menyiramkan air ke Teluk Tokyo.

Terowongan tersebut dirancang dengan panjang 6,3 kilometer dan membentang sepanjang 50 meter di bawah tanah.

Banjir Jakarta Kerap Digoreng, Ini Data Banjir dari 2013 Era Jokowi hingga 2020 Masa Anies

Banjir di Sejumlah Daerah, Kemendagri Minta Seluruh Aparatur Pemda dan Masyarakat Saling Membantu

Di sela-sela terowongan, terdapat pilar penopang setinggi 18,18 meter. Pilar-pilar tersebut membuat ruangan terlihat seperti kuil besar.

Bahkan, pengelola fasilitas menyediakan tur kepada warga yang ingin masuk dan menyaksikan bagian dalam terowongan.

Selain itu, Jepang juga memanfaatkan ruang publik yang ada, seperti lapangan, taman, dan sekolah sebagai fasilitas penampung air hujan.

Cara penanganan ini disebut dapat diterapkan di Jakarta.

Menurut Manager Kampanye Perkotaan dan Energi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Dwi Sawung secara teknis cara tersebut dapat diterapkan.

Tetapi tentu saja, hal ini berpotensi terhalang masalah biaya.

"Secara teknis bisa, tapi pasti mahal banget biayanya," kata Dwi kepada Kompas.com, Jumat (3/1/2020).

Selain itu, sandungan lain adalah pembangunan yang tidak terkendali.

Bali Disergap Angin Kencang Disertai Hujan dan Petir untuk Sepekan ke Depan, Begini Kata BMKG

Tak Setuju dengan Prabowo, Susi Pudjiastuti: Persahabatan Negara Tak Boleh Lindungi Pencurian Ikan

Para pengembang yang melakukan pembangunan di daerah penampungan air dianggap dapat menghambat upaya tersebut.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved