Respon Insiden Kapal Coast Guard China di Natuna, Luhut Minta Prabowo Beli Kapal Frigate 140 Meter

Kapal coast guard China makin agresif memasuki wilayah Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) di Perairan Natuna.

Editor: Ady Sucipto
TRIBUNNEWS/APFIA
Luhut Binsar Pandjaitan 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA- Kapal coast guard China makin agresif memasuki wilayah Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) di Perairan Natuna.

Insiden terbaru, melansir via Tribunnews, TNI Angkatan Laut menyatakan telah mengusir kapal Penjaga Pantai China yang dituding tengah mengawal kapal-kapal ikan China di perairan Natuna Utara, Kepulauan Riau.

Aksi tersebut, menurut Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada I, Letkol Laut (P) Fajar Tri Rohadi, dilakukan kapal perang (KRI) Tjiptadi-381, pada Senin (30/12) lalu.

Merespon peristiwa agresifnya kapal-kapal coast guard China, Menteri  Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta pembelian kapal pelayaran samudra (Ocean Going Vessel) berukuran besar untuk menjaga teritorial laut di Indonesia.       

“Saya tadi usul ada kapal ocean going yang lebih panjang.

Kita belum pernah punya selama Republik ini merdeka. Tadi dengan pak Bowo (Prabowo Subianto) mau beli yang 138-140 meter frigate,” ucap Luhut seperti dikutip Tribun Bali via Antara, Sabtu (4/1/2019).

Luhut mengatakan dalam pertemuannya dengan Menteri Pertahanan Prabowo  Subianto, pemerintah sepakat untuk untuk memperbanyak kapal patroli di perbatasan. 

Masih mengutip dari sumber yang sama, Luhut meminta terkait peristiwa masuknya kapal China di perairan Natuna tak perlu dibesar-besarkan karena faktanya Indonesia masih kekurangan kemampuan untuk melakukan patroli di wilayah Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE). 

"Sekarang coast guard kita Bakamla, sedang diproses supaya betul-betul menjadi coast guard yang besar sekaligus dengan peralatannya," sebut Luhut

Seperti diketahui sebelumnya,  insiden pengusiran kapal penjaga pantai China oleh KRI Tjiptadi-381 Aksi tersebut, pada Senin (30/12) lalu.

Di bawah kendali Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada I melaksanakan patroli sektor di perbatasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Laut Natuna Utara.

Pada posisi 05 06 20 U 109 15 80 T, KRI Tjiptadi-381 mendeteksi sebuah kapal di radar pada posisi 05 14 14 U 109 22 44 T jarak 11.5 NM menuju selatan dengan kecepatan tiga knots.

"Setelah didekati pada jarak satu mil laut kontak tersebut adalah kapal China Coast Guard dengan nomor lambung 4301 (CCG 4301) yang sedang mengawal beberapa kapal ikan China melakukan aktivitas perikanan," kata Fajar dilansir Tribunnews via kantor berita Antara, Kamis (2/1).

Ditambahkan Fajar, sejumlah prajurit TNI AL kemudian berkomunikasi dan mengusir kapal-kapal ikan asal China.

"Ini juga mencegah kapal CCG 4301 untuk tidak mengawal kegiatan pencurian ikan (IUUF) karena posisinya berada di perairan ZEE Indonesia," ucap Fajar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved