China Klaim Kepemilikan Natuna Berdasarkan Sembilan Garis Putus-putus, Apa Itu Nine Dash Line?

Nine dash line jadi dasar pemerintah China mengklaim hampir seluruh perairan Laut China Selatan, termasuk sebagian perairan Kepulauan Natuna

Editor: Irma Budiarti
Kompas.com
Teritorial Laut China Selatan yang diklaim China. China Klaim Kepemilikan Natuna Berdasarkan Sembilan Garis Putus-putus, Apa Itu Nine Dash Line? 

Dikatakannya, untuk meredakan ketegangan terkait isu Natuna Utara, Pemerintah China selalu menegaskan bahwa China tidak memiliki sengketa dengan Indonesia berkaitan dengan kedaulatan Indonesia.

"Memang pernyataan pemerintah China tidak salah. Indonesia dan China benar tidak mempunyai sengketa kedaulatan (sovereignty). Sembilan Garis Putus tidak menjorok hingga laut teritorial Indonesia," terang Hikmahanto.

Namun bila berbicara di wilayah hak berdaulat yaitu sovereign rights (bukan sovereignty), baik di ZEEI maupun Landas Kontinen Natuna Utara, maka nine dash line memasuiki dua wilayah tersebut.

"Perlu dipahami dalam hukum laut internasional dibedakan antara sovereignty dengan sovereign rights. Sovereignty merujuk pada konsep kedaulatan yang di laut disebut laut teritorial (territorial sea)," ungkapnya.

Sementara sovereign rights, kata Hikmahanto, bukanlah kedaulatan.

Sovereign rights memberikan negara pantai untuk mengeksploitasi dan mengelola sumber daya alam di wilayah laut lepas tertentu (zona ekonomi ekslusif) atau yang berada di bawah dasar laut (landas kontinen).

(Kompas.com/Muhammad Idris)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Peta Kekuasaan Dinasti Tang dan Klaim China Atas Natuna

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved