Bali United
Minim Putra Daerah di Bali United, Teco Tegaskan Ini Tanggung Jawab Pemerintah dan Warga Bali
Terbaru, sebelum memasuki musim 2020, tiga putra lokal Bali, Komang Adi Parwa, I Nyoman Sukarja, dan I Putu Pager Wirajaya diputus kontrak
Penulis: Marianus Seran | Editor: Ady Sucipto
Minim Pemain Lokal Bali di Bali United, Teco Tegaskan Ini Tanggung Jawab Pemerintah dan Warga Bali
Laporan Wartawan Tribun Bali, Marianus Seran
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Hingga musim 2020, skuat Bali United minim pemain lokal Bali.
Setelah sejumlah pemain diputus kontrak manajemen Bali United, hanya tersisa segelintir pemain.
Berbeda dengan awal kedatangan tim ini di Pulau Dewata 2015 silam, hampir 50 persen dihuni putra terbaik Bali.
Terbaru, sebelum memasuki musim 2020, tiga putra lokal Bali, Komang Adi Parwa, I Nyoman Sukarja, dan I Putu Pager Wirajaya diputus kontrak kerja sama dengan Serdadu Tridatu.
Tersisa, Kadek Agung Widnyana Putra, Andhika Wijaya, dan Agus Nova Wiantara, tiga lokal Bali yang mendapat kesempatan perpanjangan kontrak kerja.
Namun tak mudah.
Karena persaingan di posisi ketiga pemain ini sangat ketat.
• Lerby Eliandry Pamit & Tuliskan Terima Kasih ke Borneo FC, Bakal Kembali Bergabung ke Bali United?
• Catat, Ini Jadwal Latihan Perdana Bali United Musim 2020, Semua Pemain Rekrutan Terbaru Ikut
• Melvin Platje Setuju Kontrak Baru, Resmi Perkuat Bali United Kompetisi 2020
Mereka pun bisa tersingkir dari rekrutan baru manajemen Bali United.
Fenomena ini akan terus berlanjut jika semua pihak di Bali membiarkan hal ini.
Karena bibit pemain lokal Bali hanya bisa tercipta atas campur tangan semua pihak, mulai pemerintah provinsi dan kabupaten kota, warga Bali pelaku bola, dan klub profesional Bali United, Klub Liga II dan klub Liga III se Provinsi Bali.
Pelatih Bali United Stefano Cugurra Teco, angkat bicara soal hal ini.
Menurut pelatih asal Brasil ini, secara pribadi ingin agar putra lokal Bali banyak menghuni dalam tim.
Namun apa daya kualitas mereka tak setara dengan program tim.