Bali United
Minim Putra Daerah di Bali United, Teco Tegaskan Ini Tanggung Jawab Pemerintah dan Warga Bali
Terbaru, sebelum memasuki musim 2020, tiga putra lokal Bali, Komang Adi Parwa, I Nyoman Sukarja, dan I Putu Pager Wirajaya diputus kontrak
Penulis: Marianus Seran | Editor: Ady Sucipto
"Semua orang Bali mau semua pemain lokal Bali bermain di Bali United. Saya juga mau seperti itu," tegas Teco dalam diskusi bersama Tribun Bali belum lama ini.
Pelatih yang membawa Persija Jakarta dan Bali United juara Liga I Indonesia secara beturut ini, menjelaskan, semua pihak harus komitmen menyiapkan sarana dan prasarana (lapangan latihan standar) dan fokus pembinaan pemain usia dini mulai sekarang.
"Saya mau semua pihak komitmen buat SSB, pemerintah bangun lapangan latihan yang standar dan fokus pembinaan U- 14, 18, 20, pasti akan cepat menghasilkan pemain lokal Bali," tegas Teco.
Menurut dia, jika hal ini terlaksana maka akan maju pembinaan sepakbola di Bali.
" Saat kita tidak punya program seperti ini, kita susah hasilkan pemain lokal Bali, " katanya.
Selain itu, menurut dia, harus ada kompetisi yang rutin berjenjang.
Misalnya U - 20 Bali United, terlihat bermain di kompetisi yang sangat kurang (pemain minim dapat menit bermain).
"Biasanya latihan sebulan sebelum kompetisi, kemudian bermain di kompetisi pertandingan yang sedikit, selesai kompetisi, ya finish, dan mereka harus tunggu tahun depan lagi.
Sangat sedikit kompetisi bagi mereka, dan susah kita lahir pemain berkualitas," jelas Teco.
Teco menyarankan, khusus untuk U-20 Bali United, agar setelah selesai kompetisi, libur yang diberikan seminggu atau dua minggu setelah itu kembali digelar latihan.
" Bikin uji coba, atau turnamen, bikin program latihan. Agar fisik dan tubuh mereka (anak usia 20) bisa terbentuk ketika latihan setiap hari.
Karena saat off latihan, maka akan kembali mulai dari nol lagi saat ingin membentuk fisik dan tubuh mereka," tegas Teco. (*)