Bali United

TAK Ciut Semangat! Hingga Pekan Ke-4, M Rahmat Belum Diturunkan Coach Jansen

Walau demikian, Rahmat menyadari betul mengenai filosofi yang diusung Johnny Jansen dengan tim kepelatihan anyar saat ini.

Istimewa/Bali United
LATIHAN RUTIN – Pemain sayap M Rahmat bersama rekannya menjalani latihan rutin di pagi hari di bawah komando pelatih Johnny Jansen di Bali United Training Center, Pantai Purnama, Gianyar, Senin (8/9). 

TRIBUN-BALI.COM – Pemain sayap Bali United, Muhammad Rahmat Syamsuddin Leo atau karip dipanggil Rahmat menjadi salah satu penggawa kawakan di skuad Serdadu Tridatu. 

Tidak hanya El Capitano Ricky Fajrin dan Yabes Roni Malaifani yang tercatat sebagai pemain batch pertama yang bertahan hingga saat ini, sosok Rahmat telah membukukan lima tahun berseragam Bali United atau tepatnya mulai tahun 2020 silam. 

Rahmat didatangkan ke Bali United ketika masih ditangani pelatih Stefano Cugurra “Teco” sebelum akhirnya manajemen tim menunjuk pelatih dari Belanda, Johnny Jansen pada musim 2025/2026. 

Baca juga: DUKUNG Warga Binaan, Harapan Baru Lewat Rehabilitasi Sosial, Made Satria: Ambil Ilmu & Pengalaman

Baca juga: RESMI Sri Mulyani Diganti Purbaya Yudhi, Prabowo Reshuffle 5 Menteri, Duo Menteri Budi Juga Dicopot!

Eks pemain PSM Makassar pada periode 2007 hingga 2020 tersebut punya beragam cerita, satu di antaranya mengisahkan terkait pengalaman pernah dilatih juru racik asal Belanda.

Ya, Rahmat pernah mencicipi ilmu dan pengalaman dari dua sosok pelatih kawakan seperti Robert Rene Albert dan Wim Rijsbergen. Dua pelatih yang menurut Rahmat, memiliki kesamaan gaya dan tipikal melatih ala Eropa. 

“Satu kesamaan itu adalah soal disiplin dan karakter ke semua pemain itu tegas serta tidak pilih kasih. Rata-rata semua pelatih dari Belanda ini berlatih pagi hari dan cara bermain dengan filosofi mereka hampir sama,” beber Rahmat dinukil Tribun Bali dari laman resmi klub, Senin (8/9).

Setelah melewati empat pertandingan terakhir di BRI Super League 2025/2026, Rahmat yang dikenal punya kecepatan ini belum mendapat kesempatan bermain dari pelatih Johnny Jansen

Catatan ini tentu berbanding terbalik dengan musim sebelumnya, dimana Rahmat acapkali menjadi pemain inti distarting XI maupun bangku cadangan bagi Bali United. Meski demikian, kondisi ini tak membuat ciut semangat Rahmat untuk memberikan penampilan terbaiknya bagi Bali United

Pasalnya dalam sejumlah pertandingan uji coba yang digelar, Rahmat sukses memperlihatkan penampilan apiknya dengan mencetak gol maupun memberikan assis kepada kawannya di tim.  

Walau demikian, Rahmat menyadari betul mengenai filosofi yang diusung Johnny Jansen dengan tim kepelatihan anyar saat ini. Menurutnya, terdapat perubahan pola permainan taktikal di dalam tim yang cukup progresif. 

“Musim ini saya akui bila gaya permainan kami berbeda dan lebih bergairah. Bukan berarti musim sebelumnya enggak ya, artinya ada perbedaan dari pola dan taktikal permainan serta lebih berenergi musim ini,” jelas pemain yang kerap dilabeli sebagai The Flash ini.  (ian)

Tak Ada Persoalan Sesi Latihan Pagi Hari

Pemain sayap berpengalaman Bali United, M Rahmat mengakui tidak ada persoalan terkait sesi latihan yang kini diubah menjadi pagi hari. Di bawah kepemimpinan pelatih baru, Johnny Jansen dan tim kepelatihan asal Belanda membuat gebrakan baru. 

Tidak hanya fokus membangun pada pengembangan bakat pemain muda hingga tim profesional senior, Johnny Jansen juga mengubah sesi latihan menjadi pagi hari. Ini merupakan sesuatu yang anyar dari kebiasaan sebelumnya. 

Pasalnya, di era kepelatihan Stefano Cugurra, nyaris 7 tahun lamanya program latihan digulirkan pada sore hari menyesuaikan waktu pertandingan. Tentu ada maksud dan tujuan setiap pelatih dalam memilih waktu latihan bagi timnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved