Serangan Iran ke Amerika Serikat
Serangan Iran Itu Nyata, Seusai Pemakaman Sang Jenderal, 5 Rudal Hantam Tempat Trump di Thanksgiving
Serangan itu dilakukan hanya dalam hitungan jam dari pemakaman sang Jenderal Besar Iran yang dibunuh Amerika Serikat.
Serangan Iran Itu Nyata, Usai Pemakaman Sang Jenderal 5 Rudal Hantam Tempat Trump Hadiri Thanksgiving
TRIBUN-BALI.COM, BAGHDAD - Pangkalan militer AS di Ayn al-Assad Provinsi Anbar Irak diserang dengan rudal.
Serangan itu dilakukan hanya dalam hitungan jam dari pemakaman sang Jenderal Besar Iran yang dibunuh Amerika Serikat.
Melansir Laporan farsnews, Ayn al-Assad adalah tempat Trump menghadiri Thanksgiving tahun lalu.
Dari sumber berita yang sama, Pentagon menyebutkan, Iran menembakkan lebih dari 5 rudal ke target.
Disebutkan rudal ini ditembakkan dari Iran, menargetkan setidaknya dua pangkalan AS di al-Assad dan Erbil.
• Perbedaan Kekuatan Militer AS dan Iran Mulai dari Jumlah Personel dan Anggaran
• Konflik Iran-AS Memanas, Kemenlu Keluarkan 7 Poin Imbauan untuk WNI, Ini Nomor yang Bisa Dihubungi
• Garda Revolusi Iran Sebut Serangan 10 Rudal sebagai Aksi Balas Dendam ke AS, Begini Respon Pentagon
Sebelumnya serangan balasan Iran ke pangkalan militer AS di Ayn al-Assad Provinsi Anbar Irak menggunakan rudal jelajah.
Serangan dilakukan langsung pasukan artileri Korps Garda Republik Iran.
Rekaman video yang dikutip Sputniknews pagi ini menunjukkan puluhan rudal membelah kegelapan malam.
Serangan militer ini menjadi awal aksi balasan Iran atas pembunuhan Kepala Pasukan Quds Mayjen Qassem Soleimani, yang dilakukan militer AS awao tahun ini.
Presiden Trump saat ini dikabarkan sedang menerima briefing atas perkembangan situasi di Irak.
Belum ada pihak resmi AS yang memberikan komentar terkait serangan Iran di Irak ini.
Kantor berita FARS News pagi ini juga merilis di akun Twitternya rekaman video saat rudal diluncurkan pasukan Garda Republik Iran.
Informasi awal menyebutkan, pangkalan militer AS di Ain Al Asad Provinsi Anbar, Irak dihujani puluhan roket, Rabu (8/1/2020) dini hari waktu setempat.
Kabar awal ini diwartakan akun stasiun televisi Iran, PressTV, Rabu pagi ini WIB.