Gerhana Bulan 2020

Ini Reaksi Binatang Saat Terjadi Gerhana Bulan, Lebih Agresif?

Fenomena alam ini tak hanya bisa dirasakan atau dilihat manusia, bianya binatang dan tumbuhan pun turut merasakannya.

Editor: Rizki Laelani
animal.com
GERHANA BULAN - Fenomena alam ini tak hanya bisa dirasakan atau dilihat manusia, biasanya binatang dan tumbuhan pun turut merasakannya. 

Ini Reaksi Binatang Saat Terjadi Gerhana Bulan, Lebih Agresif?

TRIBUN-BALI.COM - Siap-siap, Gerhana Bulan untuk pertama kali akan menyapa di Tahun 2020.

Kali ini adalah jenis Gerhana Bulan Penumbra (GBP), yang akan terjadi pada Sabtu, 11 Januari 2020 dinihari.

Kepada Kompas.com, Selasa (7/1/2020), Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa LAPAN Dr. E. Sungging, M.Si membenarkan informasi tersebut. "Iya, benar. Gerhana bulan penumbra melewati Indonesia pada 11 Januari 2020," jawab Sungging.

Fenomena alam ini tak hanya bisa dirasakan atau dilihat manusia, biasanya binatang dan tumbuhan pun turut merasakannya.

Hewan dikabarkan mampu memprediksi hadirnya fenomena alam yang tidak biasa ini.

Laman Science Alert memberitikan, hewan juga kabarnya mampu memprediksi adanya fenomena yang tidak biasa dari Bulan dan Matahari.

Saat Gerhana Bulan terjadi Bulan, Bumi dan Matahari sangat selaras.

Proses Gerhana Bulan Penumbra Sabtu 11 Januari 2020, Ini Faktanya

Bakal Ada Gerhana Bulan Penumbra 11 Januari 2020, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Lainnya

Sholat Gerhana Bulan Akan Dilakukan Umat Islam Pada Sabtu 11 Januari 2020

VIDEO BERITA Viral, Bule Mabuk di Jimbaran Tabrak Pengguna Jalan, Korban Diperkirakan 22 Orang

Bumi diposisikan di antara keduanya. Saat Bulan lewat tepat di belakang kita, Bumi menghalangi sinar matahari untuk langsung mencapai Bulan, menyebabkan cahaya kemerahan muncul.

Apa yang disebut Blood Moon hanya dapat terjadi ketika ada bulan purnama, sehingga sulit untuk memisahkan dampak gerhana bulan terhadap hewan dibandingkan dengan bulan purnama standar.

Sebuah penelitian pada 2010 menemukan bahwa monyet burung hantu Azara, spesies yang biasanya aktif di malam hari berhenti mencari makan selama gerhana bulan.

Sekitar tiga kali setahun Supermoon terjadi, yaitu saat bulan purnama bertepatan dengan di mana Bulan paling dekat dengan Bumi.

Jarak Bulan ke Bumi bervariasi sepanjang bulan, karena orbit Bulan bukanlah lingkaran yang sempurna.

Selama acara perigee, Bulan berjarak sekitar 46.000 km (28.500 mil) lebih dekat ke Bumi daripada selama apogee, ketika Bulan adalah yang terjauh dari Bumi.

Selama Supermoon, tingkat cahaya di malam hari sekitar 30 persen lebih terang dari pada setiap saat dalam siklus bulanan Bulan, dan itu tampak jauh lebih besar di langit.

Studi baru-baru ini menemukan bahwa angsa teritip liar menanggapi peristiwa Supermoin ini saat mereka musim dingin di Skotlandia barat daya.

Studi mengukur perilaku mereka dan menemukan bahwa detak jantung dan suhu tubuh angsa meningkat di malam hari selama gerhana bulan total.

Dikutip dari laman Timeanddate, Kamis (9/1/2020), suku asli Amerika menyebutnya sebagai 'Full Wolf Moon' atau Bulan Serigala Penuh karena di bulan Januari ini sekelompok serigala lapar melolong di luar kamp mereka.

Fenomena ini juga disebut sebagai Bulan Tua, Bulan Dingin, Bulan Salju, atau Bulan Roh Besar.

Fenomena ini juga disebut sebagai gerhana bulan penumbra yang terjadi saat bulan melewati bayangan sebagian bumi. (*)

VIDEO BERITA Kebakaran Rumah Kos di Jalan Gunung Soputan Denpasar, Ini Kondisi Terkininya

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved