Bakal Ada Gerhana Bulan Penumbra 11 Januari 2020, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Lainnya

Gerhana bulan penumbra pertama di tahun 2020 ini akan terjadi pada Sabtu, 11 Januari 2020 pukul 00.07 WIB.

Penulis: Widyartha Suryawan | Editor: Huda Miftachul Huda
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
Ilustrasi - Proses terjadinya gerhana bulan yang tampak dari Desa Suwat, Gianyar, Selasa (8/8/2017) dini hari. 

TRIBUN-BALI.COM - Setelah sebelumnya Gerhana Matahari Cincin, kali ini masyarakat Indonesia bakal bisa mengamati terjadinya Gerhana Bulan Penumbra.

Gerhana bulan pertama di tahun 2020 ini akan terjadi pada Sabtu, 11 Januari 2020 pukul 00.07 WIB.

Adapun puncak GBP akan dapat diamati pada pukul 02.10 WIB.

Gerhana bulan penumbra akan berakhir pada pukul 04.12 WIB.

Peristiwa ini bisa dilihat tanpa menggunakan teleskop.

Tak Hanya Gerhana Matahari Cincin, Indonesia Akan Alami Gerhana Matahari Total, Ini Waktunya

Harmonisasikan Manusia dan Alam Semesta, Ritual Parisudha Bumi Saat Gerhana Matahari Cincin

Berbeda dengan Gerhana Matahari, fenomena Gerhana Bulan juga bisa dilihat langsung tanpa menggunakan kacamata gerhana atau alat khusus lainnya.

Lalu, apa perbedaan Gerhana Bulan Penumbra dengan gerhana bulan lainnya?

Dikutip dari Earth Sky, ada tiga jenis gerhana bulan: Gerhana Bulan Total, Gerhana Bulan Parsial, dan Gerhana Bulan Penumbra.

Dijelaskan, dalam gerhana bulan total, bagian dalam bayangan Bumi, yang disebut umbra, jatuh di wajah bulan.

Pada pertengahan gerhana, seluruh bulan dalam bayangan, yang memungkinkan akan tampak merah darah.

Sementara dalam gerhana bulan parsial, umbra hanya menutupi sebagian kecil dari bulan.

Sedangkan dalam gerhana bulan penumbra, hanya bayangan luar Bumi yang lebih tersebar jatuh di wajah bulan.

Oleh karenanya, gerhana bulan penumbra lebih sulit untuk diamati, daripada gerhana bulan total atau parsial.

Sementara itu, BMKG dalam laman resminya menjelaskan Gerhana Bulan sebagai peristiwa ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.

Karyawan di Gianyar Ramai-ramai Keluar Kantor Lihat Gerhana Pakai Kacamata Las

Bisa Buta Setelah Lihat Gerhana Matahari dengan Mata Telanjang, Begini Penjelasan NASA

Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi,dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved