Kebakaran Rumah Kos di Denpasar
Kebakaran Kos-kosan di Padangsambian, Taufik Keluar Panjat Tembok, Curiga karena Korsleting Listrik
Kebakaran terjadi di sebuah kos-kosan di Jalan Gunung Soputan, Gang Subali, Desa Padangsambian Kelod, Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali.
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kebakaran terjadi di sebuah kos-kosan di Jalan Gunung Soputan, Gang Subali, Desa Padangsambian Kelod, Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali.
Kebakaran tersebut setidaknya menghanguskan sebanyak delapan kamar kos milik Saipudin yang berasal dari Banyuwangi.
Salah satu penghuni kos Mohammad Taufik (26) mengatakan, api awalnya berasal dari salah satu kamar kos yang menghadap ke barat.
Ia mengaku tak tahu menahu ihwal kejadian mulai terbakarnya kosan tersebut.
Menurutnya, api tiba-tiba sudah besar ketika ia hendak keluar kamar.
Bahkan di depan pintu kamarnya, sudah terdapat bara api sehingga ia terpaksa loncat dan keluar dengan menaiki tembok yang berada tepat di depan kosan.
Menurutnya, jika kebakaran karena kompor atau meledaknya tabung gas itu tidak mungkin karena tidak terdengar suara ledakan.
• Janda Ini Nyabu Bersama Pacar di Kos, Saat Diadili Oleh Hakim Malu-malu Akui Sudah Punya Cucu
• Kehidupan di Kota Termiskin Dunia, Tidak Ada Gedung, Masyarakatnya Memelihara Babi untuk Dapat Istri
Oleh karena itu ia memperkirakan bahwa hal ini akibat kabel korsleting listrik.
“Jadikan apinya dari kamar kos sebelah sini (barat) jadi mau keluar tidak bisa. Jadi terpaksa keluar dengan manjat tombok itu,” katanya saat ditemui Tribun Bali di lokasi, Kamis (9/1/2020).
Dijelaskan, bahwa pada saat kejadian dirinya sudah hendak tidur, namun tiba-tiba saja salah satu penghuni kos lain membangunkannya.
• Jenazah Lina Mantan Istri Sule Diautopsi, Rizky Febian dan Teddy Hadir di Pemakaman
• BREAKING NEWS: Kebakaran Rumah Kos di Jalan Gunung Soputan Denpasar, Ini Kondisi Terkininya
“Jadi saya langsung buka pintu dan melihat api sudah besar,” jelasnya.
Dijelaskan, bahwa sebanyak delapan kamar kos tersebut ditempati sekitar 15 orang.
Dalam satu kamar ada yang berisi dua hingga tiga orang. (*)