Museum Arak Bali Senilai Ratusan Juta Bakal Dibangun di Karangasem, Pengunjung Dapat Oleh-oleh
Pembangunan museum arak di Karangasem nanti rencananya memakai dana desa tahun 2020.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Huda Miftachul Huda
TRIBUN-BALI.COM-KARANGASEM- Untuk pertamakalinya museum arak bakal dibangun di Bali, tepatnya di Desa Tri Eka Buana, Kecamatan Sidemen, Karangasem, Bali.
Museum ini menghabiskan anggaran ratusan juta rupiah.
Desa Tri Eka Buana, Kecamatan Sidemen akan membangun museum arak pertengahan tahun 2020.
Lokasinya sekitar desa Tri Eka Buana, atas dorongan masyarakt sekitar.
Pembangunan museum rencana memakai dana desa tahun 2020.
Nominalnya diperkirakn sekitar Rp 224 juta.
• Sudah Ada 2 Koperasi Arak di Bali, Pemprov Bali Dorong Arak Bali Dapat Dipasarkan di Hotel
• Tetap Jual Arak Meskipun Ratusan Kali Kena Razia, Begini Kisah Wayan Odah
Perbekel Tri Eka Buana, Ketut Derka menjelaskan, museum arak dibangun setelah dana desa turun.
Pembangunan dilakukan secara brtahap sesuai master plan museum.
Nantinya akan dibangun rumah arak dahulu.
Sedangkan hotel dan panggung untuk mentaskan tarian, restaurant, dibangun tahun mendatang di komplek museum ini.
"Pembangunan ini dilakukn secara bertahap. Masyarakat antusias dengaan terobosan desa, dan akan berdampak terhadap perekonomian warga di sekitar," kata Ketut Derka saat dihubungi Tribun Bali, Kamis (9/1/2020).
Yang dipamerkan dalam museum tersebut yakni proses pembuataan arak.
Mulai dari memanjat pohon kelapa hingga turun, dan pembuatan arak sekitar museum. Wisatawan yang akan berkunjung ke museum akan diberikaan sebuah kenangan berupa minuman arak yang sudah dikemas dengan botol.
Derka mengungkapkaan, pembangunan museum diltarbelakangi beberapa faktor. Pertama untuk melestarikan adat istiadat budaya terutama proses pembuatan minumaan tradisional, arak.
Mengingat sejarah arak di Tri Eka Buana memiliki kaitan kuat dengan beberapa adat istiadat sekitar Pulau Bali.