Resmikan Pembukaan Rakernas PDIP, Presiden Jokowi Paparkan Pentingnya Transformasi Ekonomi
Presiden mengucapkan selamat ulang tahun kepada PDIP. Presiden mengatakan bahwa PDIP telah memasuki fase transformasi.
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meresmikan pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Jakarta International Expo, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020.
Acara ini sekaligus peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-47 PDIP.
Dalam sambutannya, Presiden mengucapkan selamat ulang tahun kepada PDIP. Presiden mengatakan bahwa PDIP telah memasuki fase transformasi.
Selain sebagai partai massa yang sangat solid, kata Presiden, PDIP juga merupakan partai pelopor.
"Pada kesempatan yang berbahagia ini saya ingin mengucapkan dirgahayu dan selamat ulang tahun yang ke-47. Merdeka!" kata Presiden.
Rakernas PDIP 2020 mengambil tema "Solid Bergerak Wujudkan Indonesia Negara Industri Berbasis Riset dan Inovasi Nasional".
Sejalan dengan tema tersebut, Presiden memaparkan beberapa indikator ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
• Hasto Kristiyanto Terlibat Kasus OTT KPK Wahyu Setiawan dan Harun Masiku? Ini Jawabannya
• Kejar-kejaran Motor Vario vs Trail, Driver Ojol Wanita Asal Jember Tewas di Kuta
• Diduga Putus Asa Sakit Diabetes, Budayasa Nekat Bunuh Diri Tenggak Racun Serangga
"Pertama, Ibu Mega perlu kami sampaikan bahwa alhamdulillah ekonomi negara kita Indonesia tetap stabil di tengah perekonomian dunia yang terus menurun dan bergejolak. Pertumbuhan kita di tahun 2019 kemarin, alhamdulillah masih tumbuh di atas 5 persen lebih sedikit dan dalam lima tahun yang lalu juga tumbuh kurang lebih di atas 5 persen," paparnya.
"Kemiskinan juga turun dari 11 persen menjadi sekarang ini 9,41 persen. Ketimpangan gini ratio yang sebelumnya 0,41 sekarang sudah muncul di angka 0,38," imbuhnya.
Transformasi Ekonomi
Presiden Joko Widodo menyebut masalah terbesar yang dialami Indonesia selama bertahun-tahun dan tidak pernah selesai adalah masalah defisit transaksi berjalan.
Untuk itu, saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Presiden memaparkan mengenai pentingnya Indonesia melakukan transformasi ekonomi.
"Kenapa ini (defisit transaksi berjalan) terjadi? Problemnya adalah impor kita yang masih besar dan ekspor kita yang harus terus kita tingkatkan. Artinya, impornya masih lebih besar daripada ekspornya," kata Presiden.
Presiden menjelaskan, selama bertahun-tahun ekonomi Indonesia berbasis pada komoditas dan selalu mengekspornya dalam bentuk bahan mentah atau raw material.
Oleh karena itu, ke depannya ia ingin agar Indonesia bisa mengekspor komoditas tersebut dalam bentuk setengah jadi atau bahan jadi melalui hilirisasi industri dan industrialisasi.