Diduga Putus Asa Sakit Diabetes, Budayasa Nekat Bunuh Diri Tenggak Racun Serangga
Ia diduga nekat mengakhiri hidup karena putus asa mengalami sakit kencing manis atau diabetes
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Irma Budiarti
Diduga Putus Asa Sakit Diabetes, Budayasa Nekat Bunuh Diri Tenggak Racun Serangga
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Wayan Budayasa (39), seorang pekerja freelance asal Desa Bumbungan, Banjarangkan, Klungkung, Bali, Jumat (10/1/2020), meninggal dunia setelah menenggak racun serangga.
Ia diduga nekat mengakhiri hidup karena putus asa mengalami sakit kencing manis atau diabetes.
Kapolsek Banjarangkan AKP Ketut Suaka Purnawasa menjelaskan, Wayan Budayasa nekat mengakhiri hidup di rumahnya sekitar pukul 11.00 Wita.
• Bus Apron Terbakar Diduga Korsleting Listrik, Otban Segera Terapkan Pembatasan Umur Kendaraan
• Kaki Melipat ke Dada, Motor Terbelah Dua, Driver Wanita Ojek Online Itu Tewas di Kuta
Saat itu ia ditemukan oleh keluarganya, dalam keadaan muntah-muntah di dekat mobilnya.
Mulut Budayasa juga dalam keadaan berbuih dan wajahnya sudah pucat.
"Melihat mulutnya berbuih, Budayasa langsung dilarikan ke Puskesmas Banjarangkan I," ungkap Suaka Purnawasa.
• Ranto Ngaku Beraksi di 16 Lokasi, Pencuri Spesialis Vila Diringkus Polsek Kuta Selatan
• Ini Rampok Sopir Taksi Online di Bali, Kapolsek: Tersangka Baru Lima Hari, Rencana Cari Kerja
Kondisinya yang kurang baik, membuat Budayasa langsung dirujuk ke RSUD Klungkung.
Namun nyawa Budayasa tidak tertolong dan meninggal di rumah sakit.
"Keterangan istrinya korban (Ni Ketut Kariasih), tidak ada masalah maupun cekcok di rumah tangga. Pihak keluarga memperkirakan korban nekat mengakhiri hidup karena menderita penyakit gula darah," ungkapnya.
(*)