Serangan Iran ke Amerika Serikat

Siapkan Ratusan Rudal, Iran Targetkan Usir Amerika Serikat dari Timur Tengah

Serangan terhadap pasukan Amerika Serikat di Irak bisa jadi hanya awal dari operasi besar di Timur Tengah apabila AS melakukan serangan balasan.

Editor: Rizki Laelani
Tribun Bali/Prima
Iran mengakui tembak jatuh pesawat komersil milik Ukraina berpenumpang ratusan orang. 

Kesepakatan itu dimaksudkan untuk membatasi program nuklir Iran dan mencegahnya membuat senjata nuklir.

Namun demikian, Trump menginginkan kesepakatan baru yang juga akan mengekang program rudal balistik Iran dan keterlibatannya dalam konflik regional.

AS juga memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran, yang membuat ekonomi negara itu merosot tajam.

Pembunuhan atas Soleimani terjadi ketika terjadi pertentangan tajam antara AS dan Iran, yang didukung kelompok-kelompok militannya.

Sengkarut itu muncul akibat kematian seorang kontraktor militer AS dalam serangan rudal di sebuah pangkalan AS di Irak.

AS menanggapinya dengan serangan udara terhadap kelompok milisi yang didukung Iran, Kataib Hezbollah.

Kelompok milisi kemudian membalasnya dengan menyerang kedutaan AS di Baghdad.

Soleimani dianggap sebagai teroris oleh pemerintah AS.

Ia dianggap bertanggung jawab atas kematian ratusan tentara AS dan berencana melakukan serangan "dalam waktu dekat".

Sejauh ini AS belum memberikan bukti tentang hal ini. Iran bersumpah akan melakukan "balas dendam" atas kematian Soleimani. Jutaan orang di Iran menghadiri pemakamannya.

Pada peristiwa itu, mereka berteriak "matilah AS dan Trump."

Serangan drone AS terhadap Soleimani juga menewaskan sejumlah anggota kelompok milisi Irak yang didukung Iran, yang juga bersumpah akan melakukan aksi balas dendam. (*)

VIDEO BERITA: Militer Iran Tembak Jatuh Pesawat Ukraina

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved