Cara Cerdas Mengelola Utang agar Tidak Membebani
Banyak orang yang kesulitan mengelola utangnya. Bahkan sampai harus menambah utang untuk membayar utang.
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Banyak orang yang kesulitan mengelola utangnya.
Bahkan sampai harus menambah utang untuk membayar utang.
Utang bukanlah sesuatu yang dilarang, bahkan utang bisa membuat Anda tambah kaya.
Asalkan utang tersebut digunakan untuk hal-hal yang produktif, bukan konsumtif.
Kata kuncinya ada pada pengelolaan utang.
Head of Wealth Management & Premier Banking Bank Commonwealth Ivan Jaya mengatakan, untuk mengelola utang, ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan.
Langkah awal yakni pisahkan antara utang konsumtif dan produktif.
Utang konsumtif biasanya didapat dari kartu kredit atau pay later.
• Anggota BTS Ini Masuk Daftar 30 Pria Tertampan Abad Ini
• Merasa Bosan di Tempat Kerja? Coba Lakukan 9 Hal Ini Agar Tidak Bosan
Setelah itu, urutkan utang yang memiliki bunga tertinggi dilanjutkan dengan utang yang memiliki jatuh tempo yang panjang.
Semakin besar bunga dan semakin panjang waktu jatuh tempo, maka utang akan menggerus penghasilan dan aset Anda.
Hitunglah berapa jumlah cicilan utang yang Anda perlu bayar setiap bulannya.
Pastikan cicilan utang tidak boleh melebihi 30 persen penghasilan bersih Anda setiap bulan.
Jika ternyata jumlahnya melebihi 30 persen dari penghasilan bersih, Anda harus merelakan sebagian aset Anda untuk melunasi utang yang memiliki bunga tertinggi.
• Benarkah Wanita dengan Bulu yang Lebat Menandakan Punya Libido Tinggi? Berikut Faktanya
• 5 Bahasa Cinta yang Perlu Diterapkan untuk Kuatkan Hubungan
Hal ini perlu dilakukan agar rasio utang menurun dan Anda memiliki rasio kemampuan membayar utang dari penghasilan Anda.
Di sisi lain 70 persen penghasilan Anda bisa digunakan untuk menabung atau bahkan investasi.