bisnis

EKONOMI Digital ASEAN Bisa Tembus USD 2 Triliun di 2030, Simak Alasannya Berikut Ini

Airlangga mengungkapkan bahwa lewat kesepakatan ini, ekonomi digital ASEAN bisa mencapai US$ 2 triliun di 2030.

KONTAN/CHEPPY A MUCHLIS
ONLINE - Seorang memilih barang untuk belanja online di smartphone beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-BALI.COM - Negara-negara kawasan ASEAN sedang memfinalisasi ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA). 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kesepakatan ini diharapkan menjadi tonggak penting bagi integrasi ekonomi digital kawasan yang berpenduduk 680 juta jiwa tersebut. 

Airlangga mengungkapkan bahwa lewat kesepakatan ini, ekonomi digital ASEAN bisa mencapai US$ 2 triliun di 2030.

Baca juga: TEWAS Penumpang Pikap Usai Tabrak Pantat Truk yang Mogok di Kuwum Mengwi, Diduga Tak Perhatian 

Baca juga: MAYAT Pria di Pantai Penginuman Jembrana, Ternyata Korban Jiwa Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya!

“Kalau kita proyeksikan di 2030 itu besarnya Rp 1 triliun. Tetapi dengan implementasi Digital Economic Framework Agreement itu besarnya bisa menjadi Rp 2 triliun. Jadi akan menjadi double,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (7/10).

Airlangga menyebut, Indonesia memimpin ekonomi digital ASEAN dengan nilai sekitar US$ 90 miliar pada 2024. Nilai itu diproyeksikan melonjak empat kali lipat menjadi US$ 360 miliar pada 2030, dengan sektor e-commerce berkontribusi sekitar US$ 150 miliar.

Namun, ia menilai ada sejumlah tantangan yang perlu diatasi, terutama perbedaan regulasi antarnegara anggota serta keterbatasan pelaku UMKM untuk menembus pasar lintas batas.

Dalam proses perundingan, Komite Perunding dan Senior Economic Officials ASEAN telah menyepakati lima pasal utama yang menjadi prioritas untuk segera difinalisasi.

Lima pasal tersebut adalah layanan keuangan digital, termasuk transmisi elektronik yang berbasis regulasi WTO dan moratorium custom duties, perlakuan non-diskriminatif terhadap produk digital, serta pengaturan dan pengamanan kabel bawah laut. Kemudian, fleksibilitas sistem pembayaran elektronik (electronic payment system).

“Dalam pertemuan ASEAN Economic Minister sebelumnya ditargetkan bahwa pertemuan di Indonesia dan di Jakarta ini akan mendorong DEFA untuk mencapai 70 persen daripada kemajuan yang bisa dicapai di tahun 2026. Dan tentunya ini menjadi sangat penting untuk bisa dilaksanakan,” kata Airlangga. (kontan)

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved