Pembunuhan di Bali
Pembunuhan Ni Ketut Raning di Jalan Waribang Denpasar Masih Misterius, Begini Ungkap Polisi
Pelaku kasus pembunuhan di sebuah kos di Jalan Waribang Nomor 18, Kesiman, Denpasar Timur, Denpasar, Bali, belum terungkap
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Ady Sucipto
Polisi Kejar Pelaku
Pembunuhan Ni Ketut Raning di Jalan Waribang Denpasar Masih Misterius, Begini Ungkap Polisi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pelaku kasus pembunuhan di sebuah kos di Jalan Waribang Nomor 18, Kesiman, Denpasar Timur, Denpasar, Bali, belum terungkap, Minggu (12/1).
Teka-teki meninggalnya Ni Ketut Raning Siartini (37) pemilik warung makan dan merupakan korban asal Kintamani, Bangli masih terus dipertanyakan keluarga.
Kapolsek Denpasar Timur Kompol I Nyoman Karang Adiputra mengatakan, hingga kini pihaknya masih terus mencari keberadaan pelaku yang diduga ada kaitannya dengan orang terdekat korban.
"Sampai saat ini kasusnya masih diselidiki. Pelaku masih kita cari keberadaannya," ujarnya.
Pencarian terduga pelaku yang terakhir bersama korban yakni berinisial Rg (32), yang tak lain suami korban dan dikabarkan pisah ranjang.
Pencarian terduga pelaku Rg masih terus dilakukan Tim Opsnal Polsek Denpasar Timur bersama Tim Resmob Polresta Denpasar.
"Masih diselidiki oleh tim gabungan Polsek dan Polresta," katanya.
Sementara itu, pemeriksaan orang terdekat korban ataupun terduga pelaku sudah dilakukan polisi.
Namun keberadaan pelaku masih menjadi misterius yang tercatat dari terjadinya kasus pembunuhan ini, Kamis (26/12) tahun lalu.
Seperti diketahui, warga di Jalan Waribang digegerkan oleh pembunuhan sadis di sebuah kos di Jalan Waribang, Nomor 18, Kesiman, Denpasar Timur, Kamis (26/12/2019) pagi.
"Kami masih melakukan penyelidikan pelakunya," ujar Kapolresta Denpasar, Kombes Ruddi Setiawan.
Jajaran wilayah hukum kepolisian kota Denpasar masih mencari keberadaan pelaku dan berjanji akan segera menangkap pelaku pembunuhan tersebut.
Sementara itu, jenazah korban saat ini masih di RSUP Sanglah, Denpasar untuk dilakukan autopsi.
Para tetangga korban mengaku sangat syok dengan peristiwa tersebut.
Selama ini para tetangga mengenang korban sebagai sosok yang sangat ramah terhadap siapa saja.
"Korban ini ramah sekali, menyapa baik sekali," ujar tetangga korban ditemui siang tadi.
Sehari-sehari korban yang berjualan di Warung Bu Tina, dia biasa berjualan dari pagi hingga sore hari.
"Jualan dari pagi sampai siang, terus tutup sebentar, gak lama buka lagi," lanjutnya.
Para tetangga tidak menyangka dengan kejadian yang menimpa korban.
"Tidak tahu masalahnya, tiba-tiba tahu ada kabar gitu," tambahnya.
Pihak keluarga dan tetangga korban berharap kasus ini dapat segera terungkap.
Pelaku pembunuhan juga harap mereka untuk dihukum berat.
Hasil Autopsi Lengkap
Ni Ketut Raning Siartini (37) korban pembunuhan di Jalan Waribang Nomor 18 Denpasar Timur, Kota Denpasar mengalami empat luka tusukan di bagian perut.
Di antara empat luka tersebut, ada dua tusukan yang sampai mengenai pembuluh darah besar di tubuh korban.
Kepala Bagian Staf Medis Fungsional (SMF) Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar Ida Bagus Putu Alit mengatakan, dua luka tusuk yang tembus pembuluh darah besar itulah yang menjadi penyebab kematian Raning Siartini.
"Semua luka tusuknya memasuki rongga perut, tetapi dua dari empat luka tusuk tersebut menimbulkan pendarahan karena mengenai pembuluh darah yang besar dan inilah yang menyebabkan kematiannya,” kata Alit saat ditemui awak media di RSUP Sanglah, Denpasar, Kamis (26/12/2019).
Berdasarkan hasil autopsi yang pihaknya lakukan, kondisi lambung Raning Siartini kosong, namun penuh dengan air kencing.
Menurut Alit, hal ini bisa menandakan bahwa korban kemungkinan meninggal subuh atau dini hari.
Pihaknya juga mengaku mendapati ada luka memar pada kelopak mata kiri bagian atas dan bawah, luka memar dan lecet di leher yang menandakan pencekikan.
“Jenazah kami terima pukul 09.35 Wita. Dari hasil PL (pemeriksaan luar), bisa diperkirakan waktu kematiannya kurang dari 8 jam sebelum diperiksa,” kata dia.
Alit menjelaskan, usai dilakukan autopsi rencananya jenazah akan diambil oleh pihak keluarga. (*)