Enam Gedung RSU Negara Akan Beroperasi Saat Hari Valentine

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Tepat di momen Hari Valentine, pembangunan sebanyak enam gedung baru di RSU Negara, Bali, akan diresmikan.

Itu menyusul dengan diadakannya pemantauan langsung oleh Bupati Jembrana I Putu Artha, Selasa (14/1/2020) kemarin.

Pembangunan fisik enam buah gedung baru di RSU Negara sendiri hingga kemarin dinyatakan telah rampung.

Proyek rumah sakit ini menelan dana hingga Rp 179 Miliar.

• Pabrik Kopi Mengani Terbengkalai, Dewan Harapkan Agar Tim Advokasi Segera Selesaikan Persoalan

• Setelah Bacok Ayahnya Hingga Tewas & Berteriak Setannya Sudah Aku Bunuh, R Diperiksa Dokter Jiwa

• Ratusan Pemain Asing Melamar ke Bali United, Ada yang Dari Asia Hingga Eropa

Bupati Jembrana, I Putu Artha mengatakan, bahwa sebelum dilaunching atau resmi diperuntukkan untuk masyarakat, maka perlu dilakukan pengecekan kondisi bangunan baru.

Kemudian, yang terpenting ialah melihat bagaimana pelayanan kepada masyarakat di rumah sakit plat merah milik Bumi Makepung itu.

"Pengecekan dilakukan supaya kita tahu, tidak ada bangunan yang asal-asalan. Sehingga, memang layak untuk diperuntukkan bagi masyarakat," ucapnya.

Dalam pantauan itu, beberapa gedung yang dicek pembangunannya ialah gedung Instalasi Gawat Darurat.

Bangunannya kini berlantai tiga, jauh lebih luas dari sebelumnya.

Dimana di lantai 1 dikhususkan untuk pelayanan pasien kedaruratan.

Kemudian, lantai 2 untuk ruang operasi dan penyembuhan pasien.

Gedung IGD juga disediakan lift bagi pasien.

Adapun juga ruang OK sudah ditambah menjadi 9 kamar dari sebelumnya 4 kamar.

Sementara ruangan ICU disiapkan sebanyak 10 kamar.

Meskipun baru berfungsi 5 kamar, dan secara bertahap akan ditambah menunggu kesiapan alat dan penunjang medis lainnya.

Selain itu, juga pengecekan gedung Ruang Rawat inap khusus pasien kelas 123 serta VIP.

Bangunan yang berada di areal belakang RSU ini sudah difungsikan dan melayani pasien.

Bahkan tingkat kunjungan pasien sudah melonjak untuk huniannya menjadi 80 persen.

Artha juga melakukan pengecekan pemesanan obat yang terletak di Ruang IRNA 123.

Dari pantauan itu, masih terlihat antrean cukup panjang.

"Dari gedung sudah cukup baik. Tapi yang harus dijadikan evaluasi, masih banyak masyarakat mengantre. Apakah sisi pelayanannya yang lambat karena protap tidak berjalan atau karena minimnya jumlah tenaga pendukung," ungkapnya.

Artha menambahkan, bahwa dengan infrastruktur yang memadai, maka perlu ditunjang juga dengan kinerja yang lebih maksimal.

Dimana pihak RSU Negara, sudah selayaknya responsif akan keluhan yang disampaikan warga.

"Jangan menunggu viral terlebih dahulu, baru ditanggapi karena akan merubah persepsi masyarakat. Tampung keluhan mereka, evaluasi dan ambil tindakan agar lebih baik," tegasnya.

Direktur RSU Negara, dr I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata menjelaskan, selain pembangunan enam gedung itu, pihaknya juga menambah halaman parkir.

Itu menyusul dengan banyaknya keluhan karena sempitnya area parkir, sehingga memakai badan Jalan Wijaya Kusuma Kelurahan BB Agung Kecamatan Negara.

Kemudian, juga ada penambahan fasilitas parkir di areal belakang RSU.

"Untuk serah terima sudah 6 Desember lalu. Dan sekarang dalam masa perawatan. Kami sudah mulai proses perpindahan layanan, dimana dikembalikan ke gedung yang baru. Dan kami akan bersihkan material sisa bangunan, lalu ada pengecekan bangunan lama dan menata tanaman serta penataan kembali berkas-berkas," paparnya.

Disinggung soal kekurangan perlengkapan medis, pihaknya akan memenuhi secara bertahap.

Selain itu juga mengenai OK (ruang operasi) kemudian kelengkapan ICU dan penunjang lainnya akan dipenuhi tahun ini.

"Secara keseluruhan kami sudah siap untuk beroperasi melayani masyarakat," ucapnya. (*).