Anies Siapkan Anggaran 4 Miliar untuk Membeli 6 Set Pengeras Suara Peringatan Banjir

Kini Anies menggelontorkan dana sebesar Rp 4 miliar untuk membeli toa canggih yang akan dipasang di sejumlah titik di Jakarta.

KOMPAS.COM/RINDI NURIS VELAROSDELA
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terjun ke lokasi banjir di Kelurahan Makassar, Makassar, Jakarta Timur untuk melakukan kegiatan kerja bakti pada Minggu (5/1/2020). 

TRIBUN-BALI.COM - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan dana setidaknya Rp 4 miliar untuk antisipasi bencana banjir. 

Uniknya, dana sebanyak itu bukan digunakan untuk normalisasi sungai dan betonisasi, namun untuk membeli enam set pengeras suara atau toa super canggih.

Hal itu dilakukan guna memberikan peringatan dini terjadinya banjir kepada warga menggunakan pengeras suara dan sirine.

Kini Anies menggelontorkan dana sebesar Rp 4 miliar untuk membeli toa canggih yang akan dipasang di sejumlah titik di Jakarta.

Pendapatan Pajak Badung Ditarget Rp 4,7 Triliun, Bapenda Badung Prioritaskan Incar Wajib Pajak Baru 

Meski Sudah Ditangkap Polisi Permaisuri Keraton Agung Sejagat Masih Ngotot Mengaku Penyelemat Dunia

Daftar 21 Pemain Bali United yang Dibawa ke Australia Melawan Melbourne Victory & Tantangannya

Dilansir oleh Tribun Jakarta, pengeras suara ini dikatakan canggih lantaran juga dilengkapi dengan fitur unggulan, seperti automatic weather sensor (AWS) dan automatic water level recorder (AWLR).

Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapudatin) BPBD, M. Ridwan mengatakan, pengeras suara yang dinamakan Disaster Warning System (DWS) ini tergabung dalam sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) BPBD DKI.

"Alatnya memang pakai toa, tapi bukan menggunakan toa seperti yang ada di masjid," ucapnya ketika dihubungi Tribun Jakarta, Rabu (15/1/2020).

Alat ini akan digunakan oleh BPBD untuk memperingati warga yang berada di bantaran sungai saat tinggi muka air di pintu air mencapai siaga tiga atau masuk kategori waspada.

Cerita Nenek 83 Tahun Mau jadi Bintang Porno, Syaratnya Lawan Main Harus Tampan dan Muda

Istri Sering Pulang Telat, Suami Pasang GPS dan Alat Rekam di Mobil, Kisah Persetubuhan Terungkap

Melbourne Victory vs Bali United: Andy Petterson Mata-mata dari Benua Kangguru

"Kalau tambah pakai toa kan akan menjadi lebih bagus untuk melengkapi informasi ke warga," ujarnya saat dikonfirmasi.

Nantinya, enam set pengeras suara canggih ini akan ditempatkan di lokasi-lokasi rawan banjir yang belum memiliki alat peringatan dini.

"Nantinya akan dipasang di Tegal Alur, Rawajati, Makasar, Jati Padang, Kedoya Selatan, dan Cililitan," kata Ridwan.

Adapun enam set pengeras suara ini akan melengkapi alat serupa yang sebelumnya telah dipasang di 14 titik berbeda selama tahun 2019 lalu.

Mahasiswi Kena Begal Payudara di Atas Bus, Pelaku Sempat Berkilah

Inilah Empat Arahan Presiden untuk Penyelenggaraan Piala Dunia FIFA U20 di Indonesia

Anggaran Rp 4 miliar yang disiapkan oleh Pemprov DKI Jakarta ini sendiri telah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020.

Anggaran Rp 4 miliar ini belum termasuk biaya untuk perawatan selama setahun yang menelan biaya sebanyak Rp 165 juta.

"Pengadaan 6 set anggarannya Rp 4.073.901.441 dan untuk pemeliharaan Rp 165 juta," tuturnya.

Anies Minta Kelurahan Beri Peringatan Dini 

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberi perintah kepada pihak kelurahan untuk berkeliling di kelurahannya guna memberikan peringatan dini terjadinya banjir kepada masyarakat menggunakan pengeras suara dan sirine.

Peringatan dini itu diberlakukan setelah Pemprov DKI Jakarta mengevaluasi prosedur peringatan dini yang selama ini diberlakukan.

"Salah satu hal yang akan diterapkan baru, bila ada kabar (akan banjir), maka pemberitahuannya akan langsung ke warga," kata Anies.

Banyak Tenaga Kerja Konstruksi di Kota Denpasar Belum Bersertifikat

Gavin Kwan Singgung Peta Kekuatan Melbourne Victory, Skuad Bali United Siap Adu Fisik

"Jadi kelurahan bukan ke RW, RT, tapi langsung ke masyarakat berkeliling dengan membawa toa (pengeras suara) untuk memberitahu semuanya, termasuk sirine," ujarnya.

Anies mengatakan, saat banjir mulai terjadi pada Rabu (1/1/2020) dini hari, Pemprov DKI Jakarta sebenarnya telah memberikan peringatan dini sebelumnya.

Peringatan dini disampaikan melalui pesan berantai ke ponsel warga.

Anies menduga sejumlah warga tidak membaca pesan tersebut.

"Kemarin pada malam itu, pemberitahuan diberi tahu, tapi karena malam hari, diberitahunya lewat HP, akhirnya sebagian tidak mendapatkan informasi," ucap Anies.

Menyambut tahun baru 2020, banjir melanda sejumlah titik di Jakarta, Bekasi, Tangerang, Tangerang Selatan, Lebak, dan Bogor.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat, sebanyak 67 orang meninggal akibat banjir tersebut.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews Wiki dengan judul "Setelah Kasus Lem Aibon, Kini Anies Gelontorkan Dana Rp 4 Miliar untuk Toa Peringatan Banjir"

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved