Viral Tagihan Makan Lauk 2 Ekor Ayam Rp 800.000, Ini Penjelasan Pemilik Rumah Makan

Ungkapan kekecewaan atas harga yang mencapai Rp 800 ribu ini kemudian viral di media sosial

Editor: Huda Miftachul Huda
TRIBUN MEDAN/DOHU LASE, FACEBOOK/EVHANY TOBING
Kolase foto warung makan Malau dan struk tagihan pembayaran dua ekor ayam seharga Rp 800.000. 

TRIBUN-BALI.COM- Seorang pengunjung nampak keberatan dengan tagihan harga makan dengan lauk 2 ekor ayam yang mencapai Rp 800 ribu.

Ungkapan kekecewaan atas harga ini kemudian viral di media sosial.

Rumah makan ini adalah Rumah Makan (RM) Napinadar Malau yang berada di Tepi Jalinsum Medan-Sidikalang Km 15, Desa Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara (Sumut).

Pengunjung rumah makan tersebut tak terima lantaran harus membayar Rp 800.000 untuk makan dengan lauk dua ekor ayam napinadar, yang merupakan kuliner khas batak.

Dalam video yang berdurasi 2 menit 6 detik itu terlihat seorang wanita tak terima dengan harga tersebut kepada pemilik rumah makan.

Viral Curhat Ratu Keraton Agung Sejagat, Mengaku Diperlakukan Seperti Teroris, Tak Tahu Salahnya Apa

Buka Bisnis Rumah Makan Padang Petir, Atta Halilintar Mau Bawa Makanan Minang Go Internasional

Viral Tagihan Restoran Rp 1,6 Juta Bikin Wisatawan Kecewa, Pemilik : Wajar Untuk Puluhan Orang

Dikutip dari Tribun-Medan.com, dalam perbincangan dengan pemilik warung, pelanggan menyampaikan supaya memberikan harga sewajarnya seperti warung kebanyakan yang menjual menu serupa di Dairi.

"Masa harga ayam segitu, yang benar aja. Memang segitu harganya. Ayam apa ini. Di batu 7 ada makanan kek gini, enggak segini harganya," ujar Pelanggan yang melakukan protes.

Pemilik warung pun menyampaikan supaya jangan makan di tempatnya jika tidak sanggup membayar.

"Memang segitu dua ekor. Ayam kampung. Yaudah kalau gak mau gak usah. Siapa suruh makan. Harganya pas," ujar pemilik warung kepada pengunjungn yang protes.

Pelanggan pun kembali melakukan protes dengan menyebut harga tersebut sudah tidak wajar lagi untuk jumlah makanan yang mereka pesan.

"Jangan sudah dalam perut, kalian bilang segini harganya, yang logikalah. Gak logika Rp 800.000. Bukan hotel berbintang ini kak," ujar pelanggan.

Mendengar komplain dari pelangganya, pemilik warung menuturkan bahwa memang harga makanan di warungnya Rp 800.000 untuk makanan yang dipesan pelanggan.

"Logika kak, berapa rupanya Rp 800.000. Mau gak hotel mau gak apa, memang segitu pasnya," ujarnya.

Setelah viral di media sosial, Lambok Malau (35) anak pengusaha RM Malau mengatakan, orang yang memviralkan itu rombongan yang terdiri atas 10 orang.

Ia menjelaskan, untuk harga normal ayam potong napidar per potong yakni Rp 25.000, sedangkan per porsi (termasuk nasi, nasi tambah, potongan timun dan tomat, serta kuah sop) Rp 35.000.

Lambok mengatakan, ayam yang digunakan ialah ayam kampung, satu ekor ayam kampung dapat dibagi menjadi 14 potong daging.

"Jadi, ayam dua ekor menghasilkan 28 potong daging. Berhubung saat itu suasana libur Tahun Baru dan di Dairi sedang mewabah penyakit babi, membuat harga ayam kampung melambung tinggi di pasar. Harga satu ekor ayam kampung bisa tembus Rp 120.000 saat itu," katanya, Kamis (16/1/2020) dikutip dari Tribun-Medan.com.

Karena harga ayam naik, lanjutnya, satu porsi ayam napinadar pun naik menjadi Rp 40.000 ribu. Pada saat kejadian itu, mereka memesan dua ekor ayam dan habis.

"Mereka makan 10 orang. Masing-masing sepotong, berarti sudah Rp 400.000. Sementara, dua ekor ayam kan 28 potong, ada sisa lagi 18 potong. 18 kali Rp 25.000, Rp 450.000. Jadi, Rp 850.000 harusnya membayar. Masyarakat luas kan tidak tahu apa yang mereka tambah selama makan," jelasnya.

Lambok mengaku, sebelum kejadian itu, pihaknya memang tidak membuat harga daftar menu.

Pasca-kejadian itu, kata Lambok, mereka akan berusaha memajang daftar menu dan harga, memperbaiki pelayanan, serta mempertimbangkan untuk menata kembali harga.

Namun, kata Lambok, para pengunjung yang memviralkan rumah makannya juga salah karena tidak menanya harga terlebih dahulu sebelum memesan.

Bahkan, Lambok pun mengaku sedikit curiga, ada pihak-pihak yang tidak suka terhadap mereka. "Mereka juga enggak ada tanya harga. Heran, yang lain kenapa enggak komplain? Rumah makan orangtua saya berdiri sejak tahun 1993," katanya.

Ia menambahkan, dengan adanya kejadian ini, keluarganya tak sedikit pun ambil pusing dengan video viral yang menjelek-jelekkan rumah makannya, karena menurutnya itu tidak benar. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul viral-tagihan-makan-2-lauk-ekor-ayam-rp-800000-ini-penjelasan-pemilik-rumah

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved