Buku dan Meja SD Negeri 3 Pidpid Karagasem Basah Terkena Air Hujan
Ni Wayan Laba, guru SD Negeri 3 Pidpid mengungkapkan, buku dan fasilitas sekolah yang terkena air hujan berada di ruang kelas V dan VI.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Koleksi buku SD Negeri 3 Pidpid, Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali rusak karena kena air hujan dua minggu lalu.
Jumlah buku yang rusak mencapai puluhan, & usianya sudah tua.
Fasilitas sekolah, seperti bangku & meja, kena air hujan.
Untungnya fasilitas tersebut tak sampai rusak parah.
Ni Wayan Laba, guru SD Negeri 3 Pidpid mengungkapkan, buku dan fasilitas sekolah yang terkena air hujan berada di ruang kelas V dan VI.
Mengingat ruangan kelas V, VI, dan guru kondisinya memprihatinkan.
• Diduga Percikan Api Mengenai Bensin, Rumah Wayan Gandi Hangus Terbakar
• Pemprov Bali Dorong Desa Adat Segera Bentuk BUPDA, Utsaha Desa yang Bergerak di Sektor Riil
• Beredar Detik-detik Kecelakaan Mobil BMW yang Kebut-kebutan di Jalan Tol yang Viral di Media Sosial
Atap, plafon ruang kelas jebol.
Temboknya retak dan pecah, dan kerangka bangunan kropos.
"Saat hujan minggu kemarin banjir dlam ruang kelas V, VI, dan kantor guru. Banyak buku, meja, serta bangku yang basah."
"Ruangan becek saat hujan. Kejadian saat libur semesteran kemarin. Ruangan baru dibersihkan setelah masuk,"kata Wayan Laba saat dihubungi Tribun Bali, Sabtu (18/1/2020) siang.
Guru asal Klungkung menambahkan, buku yang basah sebagian besar sudah lama.
Saat itu buku dipajang di meja.
Sedangkan buku baru disimpan di tempat aman.
• Berbagai Sumber Air di Bali Tercemar, Pemerintah Dinilai Lalai dalam Penegakkan Aturan Lingkungan
• Sumbang Sebagian Besar Kekayaannya pada Yayasan, Bill Gates Tetap Jadi Orang Terkaya Kedua di Dunia
• Kedatangan Wisman Asal Rusia ke Indonesia Semakin Meningkat, Bali Jadi Destinasi Wisata Favorit
Untuk buku yang basah sedikit sementara dijemur agar bisa dipakai belajar mengajar.
"Semoga segera mendapat bantuan,"harap Laba.
Pihaknya berharap, Pemerintah Karangasem segera perbaiki kerusakan ruangan sekolah.
Mengingat kondisi bangunan SD Negeri 3 Pidpid kondisinya sudah memprihatinkan.
Terutama ruang kelas V, VI, dan guru. Atap, serta plafon ruang kelas jebol.
Temboknya retak dan pecah. Besi keropos.
Proses belajar mengajar terhambat lantaran kondisi bangunan kelas seperti ini.
• Kronologi Temuan Orok Bayi Tanpa Kepala Mengambang di Sungai Ayung Denpasar, Begini Ungkap Saksi
• Pemesanan Samsung Galaxy A71 di Indonesia di Buka Tanggal 20 Januari, Ini Fitur Andalan dan Harganya
Saat musim hujan otomatis para siswa tak bisa belajar lantaran bocor.
Air hujan masuk ke dalam kelas, dan menggenang di lantai ruangan.
Inventaris sekolah basah.
Namun saat panas, kondisi dalam ruangan gerah, siswa kepanasan.
Siswa yang belajar di ruang kelas V dan VI khawatir belajar di dalam kelas lantaran bangunannya memprihatinkan.
Siswa takut karena bangunan sudah keropos, khawatir kena material.
Seperti genteng dan kayu. Setiap masuk ke kelas siswa pasti dibayangi takut, sehingga belajar tidak efektif.
Untuk diketahui, bangunan SD Negeri 3 Pidpid rusak belasan tahun lalu.
Kerusakan meliputi semua ruang kelas, dari kelas I hingga VI. Yang terparah yakni ruang kelas V, VI, dan guru.
Ditambah ruangaan perpustakaan serta guru. Atap dan plafon ruangan jebol dengan diamter sekitar 20 cm.
Usia bangunan SD Negeri 3 Pidpid hampir 36 tahun.
Sejak berdiri tahun 1983 baru sekali dapat perbaikan di bagian atapnya.
Pihak sekolah telah mengusulkan perbaikan dua kali ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora).
Sampai sekarang belum ada respons dari pemerintah daerah.
Kepala Disdikpora Karangaseem, I Gusti Ngurah Kartika, masih belum bisa dihubungi.
Saat dihubungi nomor yang bersangkutan tak aktif.
Sebelumnya, Gusti Ngurah Kartika berjanji akan mengusulkan perbaikan SDN 3 Pidpid di tahun 2020.
Tujuannya agar proses belajar bejalan dengan lancar. (*)