Ilmuwan Ungkap Hasil Penelitian Virus Corona yang Mewabah di China Diduga Kuat Berasal dari Ular
Para ilmuwan dunia melaporkan temuan terbarunya terkait Virus Corona yang mewabah di China.
Sekalipun sudah ada analisis genetik terbaru ini, namun masih diperlukan verifikasi forensik untuk memastikan memang ular yang ditemukan di Pasar Pusat Pangan Laut Wuhan menyediakan sumber virus korona baru ini.
Mencari urutan 2019-nCoV pada ular yang dijual di pasar ini menjadi hal yang harus dilakukan.
Namun, sejak ada wabah virus korona baru, pasar di Wuhan ini telah ditutup dan didesinfeksi, yang membuat peneliti sulit untuk menelusuri hewan sumber penularan virus baru. Sampai saat ini Pemerintah China belum secara resmi menyebut sumber virus ini.
Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menggelar pertemuan membahas status virus baru pada Rabu lalu.
Seusai pertemuan itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan, ia membutuhkan lebih banyak informasi mengenai virus baru dan menyebarkannya sebelum dapat menyetujui wabah itu merupakan darurat kesehatan global.

“Ini adalah tantangan yang berkembang dan kompleks. Keputusan tentang perlu atau tidak, darurat, internasional, diambil dengan sangat serius, Keputusan ini hanya saya siapkan dengan persetujuan yang tepat,” kata Ghebreyesus. Rapat darurat bertemu lagi dalam waktu dekat.
Perkembangan terbaru, virus korona baru ini telah menginfeksi sebanyak 444 orang di Provinsi Hubei saja dan jumlah korban telah meningkat dari 9 menjadi 17 orang.
Kota-kota besar, termasuk Beijing, Shanghai, dan Chongqing juga memiliki pelaporan kasus-kasus, juga provinsi-provinsi di Tiongkok timur laut, tengah, dan selatan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Penelitian Terbaru Menunjukkan Sumber Virus Corona Baru Diduga dari Ular