Perbaikan Bangunan Kantor DLH Tunggu Penyerahan Aset
Hampir dua tahun musibah kebakaran, sejumlah ruangan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli hingga kini belum tersentuh perbaikan
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Irma Budiarti
Perbaikan Bangunan Kantor DLH Tunggu Penyerahan Aset
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Hampir dua tahun musibah kebakaran, sejumlah ruangan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli hingga kini belum tersentuh perbaikan.
Salah satu gedung bekas kebakaran bahkan terlihat kumuh lantaran ditumbuhi rumput liar.
Musibah kebakaran yang melanda Kantor DLH terjadi awal Februari 2018 silam.
Kebakaran terjadi berselang beberapa pekan dengan runtuhnya atap bangunan panggung kesenian di Sasana Budaya, yang masih dalam satu pekarangan.
Kepala DLH Bangli Ida Ayu Gede Yudi Sutha mengungkapkan, terdapat dua bangunan yang dilalap si jago merah.
Sedangkan dari sisi ruangan, total enam ruang terbakar, dimana salah satunya merupakan ruang kepala dinas.
“Bangunan itu di sekat-sekat menjadi beberapa ruangan. Mulai dari ruang bidang limbah, ruang aset, hingga ruang kepala dinas,” sebutnya, Minggu (26/1/2020).
Dayu Yudi tidak memungkiri musibah kebakaran itu menyebabkan pihaknya mengalami kekurangan ruang.
Ia mengaku sudah berencana mengusulkan upaya perbaikan pada tahun 2020 ini.
Kendati demikian, upaya tersebut urung lantaran ada usulan penyerahan aset.
• Klub Liga 1 Indonesia Minta Perjelas Aturan soal Penyalaan Flare, Persebaya Pernah Dirugikan
• Test Ride di Acara Its My School, Siswi SMAN 7 Denpasar Suka Tampilan Yamaha FreeGo dan Lexi
Ia menjelaskan, bangunan yang terletak di wilayah Banjar Pekuwon, Kelurahan Cempaga itu merupakan satu kesatuan dengan Sasana Budaya.
Dulunya bangunan tersebut bukanlah dimanfaatkan sebagai kantor, melainkan ruang pameran kesenian.
Pada masa pemerintahan Bupati Arnawa, kata Dayu Yudi, bangunan tersebut dijadikan gedung kantor dengan status pinjam pakai.
Sedangkan dari sisi aset, imbuhnya, khusus untuk Sasana Budaya hingga kini masih tercatat di Bagian Umum Setda Bangli.
“Karena merupakan satu kesatuan, aset tersebut akan diserahkan kepada kami (DLH Bangli). Rencananya tahun ini diserahkan, setelah itu baru kami usulkan kembali,” ujarnya.
Masih terkait upaya perbaikan gedung terbakar, Dayu Yudi mengatakan pihaknya punya rencana untuk melakukan desain ulang.
Sedangkan kebutuhan anggaran untuk pembangunan, ditaksir mencapai Rp 1,5 miliar hingga Rp 1,7 miliar.
• Ramalan Zodiak Besok Senin, 27 Januari 2020, Aquarius Dapat Kenalan Baru, Taurus Perlu Istirahat
• Besok Senin dan Kerja Lagi, Ini yang Dilakukan Orang-orang Sukses Saat Minggu Malam
“Itu baru rancangan saja. Kalau memang nantinya ditambahkan dengan Sasana Budaya mungkin beda lagi (anggarannya). Kalau sudah diserahkan kami akan rencanakan buat desainnya,” kata Dayu Yudi.
Perbaikan sasana budaya sejatinya juga membutuhkan anggaran miliaran.
Hal ini tidak terlepas dari rencana Bupati Bangli untuk menjadikan bangunan tersebut sebagai pusat budaya Bangli.
Dimana berdasarkan estimasi, besaran anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan ulang mencapai Rp 25 miliar.
Sedangkan disinggung prioritas perbaikan antara Gedung Kantor dan Sasana Budaya, Dayu Yudi menegaskan seluruhnya merupakan prioritas.
Hal ini tidak terlepas dari bangunan yang merupakan satu kesatuan.
Karenanya untuk upaya perbaikan ke depan, pihaknya mengaku akan mengusulkan keduanya.
“Kalau usulan boleh-boleh saja, sedangkan yang memutuskan nantinya ada di TAPD dan DPRD. Kalau dihitung-hitung inikan (Sasana Budaya) satu-satunya gedung yang kita miliki di Bangli untuk pentas kesenian budaya. Karenanya kalau aset itu sudah diserahkan, ya kami usulkan keduanya. Terlebih memang kenyataannya terjadi bencana, satunya jebol dan satunya kebakaran,” tandasnya.
(*)