3 Strategi Keuangan Agar Terhindar Dari Lilitan Utang

3 Strategi Keuangan Agar Terhindar Dari Lilitan Utang, Hal Utama Adalah Mengetahui Anggaran Realistis yang Kita Miliki.

Gambar oleh annca dari Pixabay
Foto ilustrasi uang koin dan kertas 

TRIBUN-BALI.COM - Keuangan merupakan hal topik yang tak akan habis di bahas.

Berbagai masalah pun dapat muncul jika keuangan kita tidak terlalu bagus.

Banyak orang yang salah melakukan pengaturan keuangan sehingga dia menjadi terjebak dalam utang.

Jika hal tersebut terjadi terus menerus maka kebebasan finansial yang dia impikan akan menjadi sebuah harapan saja.

Ramalan Zodiak Cinta 27 Januari 2020, Aries Jadilah Dirimu Sendiri, Gemini Berjuanglah

Lowongan Kerja Kemenko Perekonomian Lulusan S1, Pendaftaran Terakhir Besok, Syarat dan Link di Sini

Sejahtera Secara Finansial Memiliki Dampak Baik Untuk Kesehatan Mental

Tak semua utang memang buruk.

Dalam hal perencanaan keuangan, ada yang namanya utang produktif, yakni yang peruntukannya untuk sesuatu hal yang bermanfaat untuk jangka panjang.

Misalnya saja utang untuk memulai bisnis.

Yang sering menjadi beban keuangan adalah utang yang sifatnya konsumtif dan cicilannya memakan porsi besar dari penghasilan.

Nah, agar terbebas dari utang, kita perlu menerapkan pengaturan finansial sebaik mungkin.

Berikut tiga strategi keuangan agar terhindar dari lilitan utang:

1. Atur anggaran

Menurut pelatih finansial Lacey Langford, menghindari utang bisa kita mulai dengan mengetahui berapa banyak uang yang bisa dibelanjakan atau tidak.

Hal utama adalah mengetahui anggaran realistis yang kita miliki.

Setelah itu, kita harus mempertimbangkan semua uang yang kita habiskan seperti biaya untuk menonton film, membayar cicilan dan makanan.

“Pikirkan anggaran Anda sebagai buku pedoman yang harus diikuti,” kata Langford.

Menurutnya, kita tidak dapat membuat perencanaan jika tidak mengerti berapa banyak uang yang masuk dan keluar.

Setelah itu, baru kita akan memiliki ukuran yang baik untuk membuat keputusan keuangan.

Cara termudah adalah membagi pemasukan yang kita miliki dengan perbandingan 50:30:20.

Jadi, 50 persen dari penghasilan bisa kita gunakan untuk kebutuhan hidup, seperti membayar cicilan rumah, uang sekolah anak, hingga transportasi.

Lalu, 30 persen dari gaji bisa kita gunakan untuk memenuhi keinginan, seperti makan di restoran, nonton, atau hobi.

Setelah itu, 20 persen dari gaji gunakan untuk menabung, investasi, dan bayar cicilan utang.

Langford menyarankan agar kita juga mempertimbangkan pengeluaran yang tidak terjadi setiap bulan, seperti biaya keanggotaan tahunan atau perawatan mobil, yang dapat menggagalkan anggaran yang direncanakan dengan cermat.

2. Belanjakan secara strategis dan hemat

Saat mengelola anggaran dan pendapatan yang dapat dibelanjakan, gunakan anggaran tersebut untuk prioritas dan tujuan kita, serta kurangi biaya di tempat lain untuk menghindari utang.

Anda mungkin akhirnya membuat perubahan pada anggaran untuk membantu menyesuaikan pengeluaran dengan tujuan keuangan.

Kita bisa melakukan penghematan semacam ini dengan membeli mobil bekas bukan yang baru, membuat makan siang sendiri dari pada makan di restoran, atau memanfaatkan diskon.

“Jadikan kebutuhan utama sebagai prioritas, lalu belanjakan dengan bijak,” kata Brandy Baxter, seorang pelatih keuangan daerah Dallas.

Menurutnya, pengeluaran untuk keluarga adalah hal yang sangat penting.

Jadi, gunakan yang lebih banyak untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan lebih sedikit untuk barang-barang materi lainnya.

3. Hemat uang untuk mempersiapkan yang terburuk

Hal-hal buruk seperti sakit yang membutuhkan biaya berobat ekstra atau mobil rusak tidak bisa kita hindari.

Pengeluaran yang tidak terduga dapat mengacaukan rencana anggaran.

Inilah pentingnya memiliki pos anggaran dana darurat.

“Memiliki uang untuk mengatasi pengeluaran tak terduga akan membantu Anda menghindari hutang,” kata Langford. "

Menurutnya, kita membutuhkan surplus uang tunai untuk menyokong anggaran kita saat terjadi sesuatu.

Kita bisa memulai ini dari hal kecil, seperti menyisihkan uang sebesar Rp 300.000 setiap bulan untuk dana darurat.

Setelah tabungan mencukupi untuk menutup beberapa bulan pengeluaran, kita akan lebih konsisten untuk menabung.

Siapkan transfer otomatis ke rekening tabungan darurat yang telah ditentukan, sehingga kita memiliki uang simpanan tanpa harus memikirkannya.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demi Bebas dari Utang, Berikut 3 Trik Kelola Keuangan", https://lifestyle.kompas.com/read/2019/07/18/114000120/demi-bebas-dari-utang-berikut-3-trik-kelola-keuangan?page=all#page2.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved