Direktur BUGG Tidak Pungkiri Ada Penurunan Jumlah Wisatawan, Andalkan Pasar Domestik
Direktur BUGG Tidak Pungkiri Ada Penurunan Jumlah Wisata, Andalkan Pasar Domestik Untuk Gantikan Wisman Asal China
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Sedangkan yang datang secara grup menggunakan bus-bus besar, lebih dominan wisatawan asal China dan Domestik.
“Jadi kalau kita ingin mengganti pasar China yang datang secara grup, yang lebih cocok adalah wisatawan Domestik, atau Malaysia,” katanya.
Alasan mengapa pasar Domestik dinilai cocok, lanjut Wiwin lantaran bulan-bulan ini Pemda diluar Bali banyak yang hendak melakukan kunjungan kerja ke Bali.
Hal ini tidak terlepas dari rencana pengembangan Geopark baru di Indonesia.
Dimana dalam tiga tahun kedepan, ditargetkan ada 49 Geopark baru.
“Jadi pangsa pasar kita itu justru dari penjuru Indonesia. Karena sejak peraturan presiden tentang geopark ini terbit awal tahun 2019 lalu, hampir seluruh provinsi sekarang berlomba-lomba untuk melakukan research terhadap keunikan geologi mereka, keunikan budaya mereka, dan keunikan flora fauna mereka. Dalam hal ini hampir tiap bulan kita menerima update bahwa ada daerah yang ingin menjadi geopark,” ungkapnya.
“49 target geopark diluar dari yang sudah diaukui oleh Unesco. Diantaranya Batur, Gunung Sewu, Rinjani, Cilete di Jawa Barat, serta Toba. Dengan adanya rencana tersebut, kita targetkan jumlah kunjungan ke Kintamani meningkat. Kalau tahun lalu sekitar 350.000 pengunjung setahun, tahun ini kita target sekitar 500.000 pengunjung,” lanjutnya. (*)