Hati-Hati Bila Anda Dekat dengan Seorang Gaslighter? Korbannya Bisa Dibuat Tak Berdaya
Gaslighting adalah suatu bentuk manipulasi dan pencucian otak yang terus-menerus yang menyebabkan korban meragukan dirinya sendiri.
Penulis: Widyartha Suryawan | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM - Pernahkah Anda menyadari sudah berapa kebohongan yang Anda percaya?
Siapapun tidak ingin dibohongi.
Ada orang yang membual dan berbohong berkali-kali, tetapi korbannya tidak berdaya dan malah percaya pada bualan tersebut.
Gaslighting adalah suatu bentuk manipulasi dan pencucian otak yang terus-menerus yang menyebabkan korban meragukan dirinya sendiri, dan pada akhirnya kehilangan perasaan, identitas, dan harga diri mereka sendiri.
Pernyataan dan tuduhan seorang Gaslighter biasanya didasarkan pada kebohongan secara terang-terangan atau melebih-lebihkan kebenaran.
Siapa pun rentan terhadap gaslighting, dan itu adalah teknik umum pelaku kekerasan, diktator, narsisis, dan pemimpin aliran sesat.
Seorang gaslighter melakukannya perlahan-lahan, sehingga korban tidak menyadari betapa mereka telah dicuci otak.
Sebagai contoh, dalam film Gaslight (1944), seorang pria memanipulasi istrinya ke titik di mana dia berpikir dia kehilangan akal sehatnya.
Dirangkum dari Psychology Today, berikut adalah beberapa karakteristik Gaslighter:
1. Mereka mengatakan kebohongan terang-terangan
Anda tahu itu bohong. Namun mereka mengatakan kebohongan ini dengan wajah lurus.
Mengapa mereka begitu terang-terangan?
Karena mereka sedang menyiapkan drama.
Begitu mereka memberi tahu Anda sebuah kebohongan besar, Anda tidak yakin apakah yang mereka katakan itu benar.
Tetapi seorang gaslighter bertujuan untuk menjaga Anda dalam keadaan tidak stabil dan tidak bersemangat.
2. Mereka menyangkal pernah mengatakan sesuatu, meskipun Anda memiliki bukti
Anda tahu mereka mengatakan akan melakukan sesuatu dan Anda tahu Anda mendengarnya.