Waspada Virus Corona di Bali
Dispar Bali Akan Kumpulkan Pelaku Industri Pariwisata, Beri Informasi Terkait Penyakit Virus Corona
Pemprov Bali terus melakukan langkah-langkah antisipasi terkait perkembangan penyakit akibat virus corona yang kini sedang mewabah
Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Irma Budiarti
Dispar Bali Akan Kumpulkan Pelaku Industri Pariwisata, Beri Informasi Terkait Penyakit Virus Corona
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemprov Bali terus melakukan langkah-langkah antisipasi terkait perkembangan penyakit akibat virus corona yang kini sedang mewabah di beberapa negara.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali Putu Astawa mengatakan, setelah mengumpulkan Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur Rumah Sakit se Bali, besok giliran para pelaku industri pariwisata di Bali yang diundang untuk mendapat penjelasan dari pemerintah terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan pasien yang memiliki gejala demam, pilek, dan batuk.
Sehingga tidak serta merta setiap orang yang sedang mengalami gejala tersebut langsung dikatakan suspect virus corona.
“Besok di ruang pertemuan GIPI, akandi hadirkan mereka, kemudian kami undang dari Dinas Kesehatan untuk menyebarluaskan kembali informasi penyakit virus corona ini,” kata Astawa saat ditemui di ruang kerjanya, Denpasar, Bali, Rabu (29/1/2020).
• Dibangun Dalam Waktu Super Singkat, Rumah Sakit Corona di China Sudah Dibuka, Ini Penampakannya
• 81 Penerbangan Ke China Melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai Dibatalkan Akibat Adanya Virus Corona
Sebelumnya, Dispar Bali juga sudah melakukan roadshow ke Karangasem menemui PHRI Karangasem untuk menyosialisasikan fenomena penyakit ini, yang bertujuan menangkal berita-berita bohong yang beredar di masyarakat.
“Sebelum dilansir oleh Dinas Kesehatan hendaknya masyarakat luas jangan serta merta mempercayai dulu berita itu,” ujarnya.
Mengenai informasi pembatalan kunjungan wisatawan China ke Bali, Astawa mengakui memang ada hal tersebut.
Jumlahnya mencapai 7 ribu sampai 9 ribu orang sampai periode liburan Imlek atau awal bulan Februari 2020 mendatang.
Untuk itu pihaknya akan menyasar pangsa pasar wisatawan selain China, yang juga potensial bagi pasar Bali, seperti pasar Eropa.
Adapun urutan kunjungan wisatawan terbanyak ke Bali yaitu pertama turis Eropa.
Kedua, turis Australia, ketiga turis China dan keempat turis dari India.
• Korban Virus Corona yang Meninggal Dunia Bertambah Jadi 132 Orang
• Karena Ancaman Virus Corona, Konser Comeback Super Junior Digelar Tertutup
Disisi lain upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bali adalah melalui promosi, baik secara langsung maupun media sosial, dengan harapan bisa menggaet lebih banyak turis yang datang ke Bali.
Selanjutnya, yang terpenting untuk diinformasikan ke masyarakat saat ini agar tidak menjadi kekawatiran berlebihan adalah bagaimana penanganan kasus virus corona ini dapat ditangani dengan baik.
“Kesiapan, kewaspadaan dan antisipasi terhadap kalau sekiranya terjadi hal-hal yang seperti itu sudah juga diantisipasi. Di rumah sakit sudah disiapkan, kalau setiap saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tuturnya.
Saat ini di Bandara I Gusti Ngurah Rai sudah dioperasionalkan dua alat thermo scanner dengan kelengkapan paramedis untuk mengitensifkan pengawasan terhadap masuknya penderita virus corona ke Bali.
Ia juga merasa prihatin, khususnya terhadap para pelaku pariwisata yang menangani pasar Tiongkok, dan secara umum terhadap kalangan pelaku pariwisata Bali, yang mana tentu isu penyakit virus corona ini sangat rentan memengaruhi kunjungan wisatawan ke Bali.
(*)