Jual Aneka Kuliner Ekstrem, Pasar Tomohon Jadi Sorotan Setelah Mencuat Kasus Virus Corona di China

Setelah mencuatnya kasus mewabahnya Virus Corona di China, berimbas pada kesiagaan tingkat tinggi diberbagai negara di dunia.

Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali
Pasar Ekstrim di Tomohon, Manado 

 

TRIBUN-BALI.COM -  Setelah mencuatnya kasus mewabahnya Virus Corona di China, berimbas pada kesiagaan tingkat tinggi diberbagai negara di dunia. 

Pasalnya Virus Corona yang bermula di Wuhan ini diduga telah menginfeksi ribuan orang hingga menyebabkan ratusan nyawa melayang.

Di Indonesia, imbas dari mewabahnya Virus Corona, seperti mengutip dari Kompas.com, pasar Tomohon yang dikenal menjual kuliner ekstrem kini jadi sorotan. 

Hal tersebut lantaran, kemiripannya dengan Pasar Seafood Huanan yang terletak di Wuhan, China. Kedua pasar tersebut sama-sama menjual kuliner ekstrem, salah satunya kelelawar.

Bedanya, Pasar Seafood Huanan disebut sebagai asal virus corona.

Hal ini diperkuat hasil positif dari sampel yang diambil di tempat perdagangan hewan liar pasar tersebut

Lantas, bagaimana Pasar Tomohon, kini?

Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Utara Henry Kaitjily mengklaim Pasar Tomohon cenderung lebih bersih. Hewan yang diperjualbelikan merupakan tangkapan segar hasil buruan di hutan. 

Meski begitu, ternyata pasar ekstrim yang terletak di Tomohon, Sulawesi Utara tersebut sedikit berbeda dari pasar di Wuhan.

"Banyak yang dijual di sana adalah hasil tangkapan masyarakat lokal, mulai dari kelelawar hingga tikus sawah. Tikus yang dijual juga bukan tikus rumah. Hewan yang dijual juga bermacam-macam," kata Henrys saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/1/2020).

Hewan-hewan liar yang dijual di Pasar Tomohon juga bukan hasil penangkaran yang lama berada di dalam kandang.

Oleh karena itu, tak semua hewan liar, termasuk kelelawar, dijual setiap hari. Sebab, menurut Henry, tangkapan kelelawar merupakan hal yang musiman.

Masyarakat masih biasa

Menurut Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw, imbas virus corona, beberapa masyarakat memang jadi takut menyantap kelelawar.

Di sisi lain, ada juga masyarakat merasa biasa saja. Hal ini tak lepas dari kebiasaan mengonsumsi kelelawar sejak lama. di daerah tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved