Buka Rakornas Kemenristek, Presiden Tidak Mau Hasil Riset BRIN Hanya Ditaruh di Lemari
Kepala Negara meminta agar BRIN mampu mendeteksi dan mengidentifikasi topik-topik riset yang strategis dan inovatif sesuai kebutuhan bangsa.
Selain mengonsolidasikan 329 unit riset milik kementerian dan lembaga, Presiden ingin agar BRIN mengajak semua pihak untuk bekerja sama, termasuk meningkatkan peran swasta dalam riset-riset unggulan.
"Kita bisa berikan insentif pada swasta yaitu lewat super deduction tax. Apalagi yang saya lihat, terakhir kemarin di Korea Selatan, tren di negara-negara maju perisetnya hampir sebagian besar bekerja di perusahaan swasta. Ini yang saya lihat," tandasnya.
Sebelum menyampaikan sambutan, Presiden terlebih dahulu meninjau pameran yang menyajikan produk-produk inovasi karya anak bangsa. Dalam pameran tersebut dihadirkan antara lain, teknologi pengolahan pangan fungsional, metabolite stem cell, drone black eagle atau elang hitam, katalis merah putih, dan lain-lain.
Turut hadir dalam acara tersebut antara lain, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim.
Selain itu hadir pula Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, dan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki, serta Gubernur Banten Wahidin Halim.
Dukung Inovasi Anak Bangsa
Era persaingan global, di mana negara-negara berkompetisi untuk memperoleh keunggulan, membutuhkan komitmen dan keberanian untuk melakukan riset dan inovasi.
Melalui riset yang berkesinambungan dan melahirkan inovasi tersebut negara pada akhirnya akan mendapatkan keunggulan kompetitif. Dukungan terhadap hal itu harus diberikan dalam porsi yang lebih besar oleh seluruh pihak.
Presiden Joko Widodo sendiri memandang bahwa tugas dan fungsi dukungan tersebut sudah selayaknya turut dibebankan kepada BUMN-BUMN.
Menurutnya, di era sekarang ini, gerak BUMN semestinya tak lagi terbatas hanya pada kegiatan usaha atau produksi barang-barang dan layanan bernilai ekonomis, melainkan turut berperan dalam pengembangan riset dan inovasi yang dilakukan anak-anak bangsa.
"BUMN seperti Pertamina harus lebih berperan besar dalam mendukung pengembangan industri katalis ini, jangan takut dan malah menghindar. Kita ingat, keuntungan Pertamina itu bukan hanya miliar, bukan hanya Rp1-2 triliun, tapi sudah terakhir di atas Rp20 triliun. Jadi kalau dipakai untuk riset seperti ini saya kira tidak ada ruginya," ujarnya selepas berdialog dengan Prof. Dr. Ir. Subagjo dari ITB dalam acara Pembukaan Rakornas Kemenristek/BRIN Tahun 2020 di kawasan Puspiptek, Tangerang Selatan, Kamis (30/1/2020).
Nama Pertamina disebut oleh Subagjo yang bersama timnya di ITB sedang melakukan riset mengenai teknologi katalis.
Melalui riset yang sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1982 tersebut Subagjo memiliki harapan besar untuk mewujudkan kemandirian bangsa terhadap kebutuhan katalis industri yang sebagian besar masih didapat dari impor.
Mulanya, Subagjo menceritakan kepada Presiden mengenai awal mula risetnya yang dilatarbelakangi oleh banyaknya limbah sawit yang terbuang industri. Padahal, apabila diolah sedemikian rupa, limbah sawit tersebut dapat dikonversi menjadi olahan minyak bumi.
"Karena saya belajar tentang katalis, diminta mencari katalis yang cocok untuk proses tersebut. Kami lakukan dan memang kami sangat gembira waktu itu. Senior-senior kami juga beberapa bilang reaksi itu menghasilkan cairan yang kadang-kadang baunya seperti solar, tergantung pada kondisi operasinya," tuturnya.