DPRD Bali Terus Kawal Pelaksanaan Tes CPNS, Kalau Ditemukan Calo Langsung Diproses Polda
DPRD Bali Terus Kawal Pelaksanaan Tes CPNS, Kalau Ditemukan Calo Langsung Diproses Polda
Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ketua Komisi I DPRD Bali, Nyoman Adnyana mengatakan telah beberapa kali ikut terlibat untuk memantau pelaksanaan tahapan tes CPNS tahun 2020.
Pada H-1 sebelum pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), pihaknya sudah mengecek peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan tes.
Semua sarana prasarana tes dirasa sudah cukup memadai dan juga sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Terakhir pihaknya memantau pelaksanaan tes pada Kamis (30/1/2020).
• Ditanya Najwa Shihab Beranikah Bersikap Garang ke Prabowo Subianto, Mahfud MD Jawab Begini
• Air Hujan Genangi Jalan Raya di Sekitar Kota Amlapura Karangasem
• Akan Dipindah ke Ibu Kota Baru, Ini Respons ASN di Pusat
“Setelah berjalan hari ketiga, kami pantau juga tidak ada pengaduan, keluhan dan persoalan. Semuanya berjalan bagus on the track baik ruangannya, komputenya dan sarana prasarana lainnya,” kata Adnyana saat ditemui di Kantor DPRD Bali, Kamis (30/1/2020).
Saat pemantauan pihaknya mengusulkan agar ditambahkan pengumuman nilai pemasangan passing grade sehingga para peserta tes bisa mengetahui sejak awal bahwa kalau mereka tidak melewati nilai itu berarti peserta bersangkutan sudah gugur alias tidak lulus ke tahapan berikutnya.
Dan pengumuman itu langsung dipasang oleh panitia.
Dari pemantauan yang dilakukan, kata dia, situasi tes sangat kondusif, tertib, aman walaupun setiap hari ada sekitar 5 persen peserta yang tidak hadir.
Penyebabnya karena banyak hal, seperti keterlambatan, urung niatnya menjadi CPNS dan sebagainya.
“Kita berharap ini menjadi model dan pilot project penerimaan CPNS terbaik di Indonesia tanpa persoalan,” ujarnya.
Panitia juga memastikan tidak ada pihak-pihak lain yang bisa meluluskan untuk mencegah adanya penipuan.
Peserta diimbau jangan berharap pada orang lain, dan harus percaya pada dirinya sendiri.
Tes dilakukan secara transparan dan obyektif agar didapatkan CPNS yang berkualitas dan memiliki dedikasi sesuai kebutuhan formasi.
Kedepan diharapkan agar para pegawai Pemerintah juga pintar karena persaingannya semakin ketat.
Selain itu, dipastikan hanya peserta yang ilmunya bagus saja yang bisa lulus tes sehingga bisa memperbaiki proses penyelenggaraan negara dan pemerintahan karena diisi oleh orang-orang yang kompeten, mempunyai kapasitas dan kapabilitas yang baik.