Piala Eropa 2020

Demam Piala Eropa 2020 Mulai Terasa, PHRI Belum Punya Acara, Singgung Sweeping Berbuntut Panjang

RCTI dan Mola TV menjadi pemegang hak siar event dunia dari Benua Biru itu. Gelaran ini biasanya menyedot antusiasme masyarakat untuk menonton pertand

Editor: Rizki Laelani
Tribun Bali/Marianus Seran
Bigreds Bali nobar di lapangan futsal Meaza, Denpasar, Minggu (16/3/2014). 

Demam Piala Eropa 2020 Mulai Terasa, PHRI Belum Punya Acara, Singgung Sweeping Berbuntut Panjang

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Piala Eropa 2020 tinggal menghitung bulan.

RCTI dan Mola TV menjadi pemegang hak siar event dunia dari Benua Biru itu.

Gelaran ini biasanya menyedot antusiasme masyarakat untuk menonton pertandingan.

Gelaran ini bisa dimanfaatkan oleh para pemilik restoran, hotel dan pengelola rumah makan untuk menyiapkan acara khusus.

Namun, Rainier H. Daulay, Wakil Ketua Umum Perhimpunan dan Hotel Indonesia (PHRI) menyatakan, sampai saat ini pihaknya belum berencana menyelenggarakan acara tematik menyambut Piala Eropa 2020 mendatang di beberapa titik perhotelan dan restoran.

Mengintip Stadion Krestovsky Kandang Beruang Merah Rusia di Piala Eropa 2020

Ini Stadion Termegah yang Akan Jadi Venue Semifinal dan Final Piala Eropa 2020

Piala Eropa 2020 Ada Tiki-Taka? Ini Komentar Legenda Timnas Portugal

"Belum ada pembicaraan ke sana, kami juga belum menerima kerjasama dari pihak pemegang lisensi Piala Eropa 2020," ungkapnya Jumat (31/1/2020).

Rainier bilang, tayangan Piala Eropa sangatlah segmented dan disaksikan oleh kalangan tertentu saja.

Maka pihaknya enggan mengeluarkan investasi khusus untuk menyediakan acara tematik, bahkan untuk mendapatkan lisensi Piala Eropa 2020.

Namun demikian, pihaknya tetap terbuka dengan kesempatan kerjasama, terutama dari badan pemegang lisensi hak siar Piala Eropa 2020.

"Itu juga dilihat dulu bagaimana kerjasamanya, apakah menguntungkan?" lanjutnya.

Saat gelaran Piala Dunia 2018 silam, PHRI mencatat jika aktivitas nonton bareng (nobar) yang biasa dilaksanakan larut malam di beberapa restoran, terkena sweeping lembaga tertentu. Hal ini, lanjutnya kerap berbuntut panjang karena adanya tuntutan.

Sedangkan di perhotelan, aktivitas nonton bareng pun juga sepi peminat.

"Intinya, kalau nanti ada kerjasama terkait Piala Eropa 2020 kami tidak menolak. Tapi, tetap lihat bagaimana keuntungannya. Namun kami tidak ada persiapan khusus sama sekali," pungkasnya. (*)

VIDEO BERITA: Tragis Dari Tragedi Maut di Jalan Gunung Kapur Denpasar, Korban Masih Hidup Saat Terbakar

Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved