Sisa Makanan Dari Hotel dan Restoran di Bali Dicurigai Jadi Faktor Penularan Virus Babi Afrika
Dari jumlah itu, 26 diantaranya berisiko tinggi karena kerap memanfaatkan pakan dari sisa-sisa makanan hotel dan restoran.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Adanya fenomena ribuan babi mati di Bali membuat sejumlah peternak babi di Bali menjerit.
Tak terkecuali di Klungkung.
Pasca mewabahnya penyakit hewan yang diduga virus babi Afrika di sejumlah wilayah di Klungkung, Dinas Pertanian langsung melakukan survei 50 peternakan yang berisiko terinfeksi.
Dari jumlah itu, 26 diantaranya berisiko tinggi karena kerap memanfaatkan pakan dari sisa-sisa makanan hotel dan restoran.
"Sisa makanan dari hotel dan restoran ini, juga termasuk salah satu faktor penular. Karena banyak juga hotel dan restoran yang memanfaatkan olahan babi impor, yang kami tidak bisa jamin bebas dari virus atau tidak. Sehingga bagi peternak yang memanfaatkan pakan dari makanan sisa hotel atau restoran harus di masak lagi sampai matang," ujar Kabid Keswan Dinas Pertanian Klungkung, AA Raka Arnawa, saat mengecek sentra peternakan dan tempat pemotongan babi di Klungkung, Senin (3/2/2020).
Adapun Kadis Pertanian Klungkung Ida Bagus Juanida mengungkapkan, sejauh ini belum ada indikasi yang menyatakan virus babi Afrika menular dari babi ke manusia.
Hanya saja pihaknya meminta masyarakat tetap waspada, dengan memastikan setiap memasak daging babi harus benar-benar matang.
"Jangan ada ketakutan berlebih. Setiap memasak daging babi atau olahanannya, pastikan benar-benar matang," tegasnya.
Tempat pemotongan babi pun kini dilarang mendatangkan babi dari daerah yang saat ini angka kematian babinya cukup tinggi.
Karena di sejumlah daerah di Bali, telah banyak ternak babi mati yang diduga karena virus tersebut.
Wabup Klungkung Made Kasta mengaku turun ke peternak untuk memastikan langkah antisipasi penularan penyakit babi Afrika.
"Kami harus pastikan ke setiap peternak untuk kedepankan pencegahan, dengan disinfektan dan pembatasan lalu lintas kandang. Sementara bagi pemotonh hewan, agar mendatangkan ternak babi dari daerah-daerah yang ada kasus kematian babi secara signifikan," tegasnya. (*)