Anak Bertingkah? Atasi dengan 10 Teknik Parenting Positif Ini
Mengasuh secara positif tidak berarti orangtua akan selalu mengatakan "Aku mencintaimu" ketika si kecil yang masih berusia 3 tahun memukulmu.
TRIBUN-BALI.COM — Menjadi orang tua yang positif telah menjadi kata yang cukup populer akhir-akhir ini.
Pengasuhan positif terdengar seperti pengasuhan yang permisif tanpa konsekuensi untuk perilaku buruk.
Berbeda dengan apa yang dipikirkan banyak orang, mengasuh secara positif tidak berarti orangtua akan selalu mengatakan "Aku mencintaimu" ketika si kecil yang masih berusia 3 tahun memukulmu.
Pola asuh yang positif bukanlah konsep yang samar tentang bersikap baik kepada anak-anak ketika mereka tidak pantas mendapatkannya.
Filosofi pengasuhan ini berdasarkan pada gagasan bahwa hubungan kita dengan anak adalah hal yang paling penting, dan bahwa kita dapat membantu anak-anak mengembangkan disiplin diri.
Dengan pengasuhan positif, ada fokus pada disiplin dan tujuannya adalah untuk mendidik anak mengikuti aturan dan menghormati orang lain, bukan karena takut, tetapi karena itu adalah hal yang benar untuk dilakukan.
Berikut adalah beberapa cara untuk membantu si kecil agar bisa mengembangkan disiplin, sambil menjadi orangtua yang positif:
1. Tetapkan batas
Memiliki batasan dalam hubungan kita dengan anak-anak adalah kunci untuk menjadi sukses dalam pengasuhan yang positif.
Memiliki, dan menegakkan, batas-batas memungkinkan kita untuk sabar dan tenang karena kita merasa dihargai dan bahwa kebutuhan kita dalam hubungan terpenuhi.
Cara yang baik untuk mengetahui kapan kamu perlu menetapkan batas baru adalah ketika kamu merasa jengkel, tidak sabar atau marah dengan perilaku atau situasi yang berulang.
Misalnya kita merasa bahwa anak sudah harus duduk sendiri saat makan.
Jika demikian, buat aturan bahwa setiap orang duduk di kursi mereka sendiri untuk makan.
Apakah anak akan mengeluh?
Mungkin. Tetapi mereka juga akan belajar bahwa kamu memiliki kebutuhan juga.