Kisah Persahabatan Gus Sholah & Hotman Paris, Beri Nama Gus & Antarkan ke Peristirahatan Terakhir
Turut berduka cita atas wafatnya Gus Sholah, Hotman Paris mengisahkan kedekatannya dengan sosok almarhum.
TRIBUN-BALI.COM - Prosesi pemakaman KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) di komplek makam keluarga Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, diikuti oleh ribuan pelayat dari berbagai wilayah nusantara.
Gus Sholah wafat diusia 77 tahun pada Minggu, 2 Januari 2020 pada pukul 20.59 WIB di Rumah sakit Harapan Kita Jakarta.
Sosok adik kandung Gus Dur ini diketahui merupakan pengasuh Ponpes Tebuireng yang juga adalah cendikiawan muslim yang selalu menggaungkan nilai-nilai kemanusian dan kebangsaan.
Seusai prosesi salat jenazah di Masjid Pesantren setempat sekitar jam 13.30 WIB, jenazah Gus Sholah dibawa ke makam yang berada halaman belakang area pesantren.
Gus Sholah dimakamkan persis di sisi utara dari makam kedua orang tuanya, KH Wahid Hasyim dan Nyai Sholehah.
Diikuti oleh ribuan pelayat saat prosesi pemakaman Gus Sholah, turut hadir juga sosok pengacara Hotman Paris Hutapea.
Turut berduka cita atas wafatnya Gus Sholah, Hotman Paris mengisahkan kedekatannya dengan sosok almarhum.
Seperti dikutip dari laman Instagram resminya, Hotman Paris bahkan turut mengawal dan berebut mengusung keranda Gus Sholah ke peristirahatan terakhirnya.
Hotman Paris mengaku dirinya merupakan umat kristen yang hadir dalam pemakaman Gus Sholah dan diterima dengan ramah oleh para Kyai.
Pengacara ini ungkap dirinya pernah mendapatkan nama 'Gus' yang diberikan Gus Sholah kepadanya.
Hal tersebut terlihat dalam unggahan Instagaramnya @hotmanparisofficial pada Senin (3/2/2020).
Dalam unggahannya tersebut Hotman Paris mengucapkan selamat jalan kepada Gus Sholah, berikut isi captionnya:
"Selamat jalan Sahabatku Gus Solah!"
"Namaku Gus pemberian Gus solah"
"(acara pemakaman di Pesantren Tebu Ireng! Hotman kristen satu satunya yg hadir dan diterima dgn ramah oleh para Kyai senior dan muda)