Virus Corona Masih Merebak, Apakah Aman Membeli Produk China di Online Shop ?, Begini Kata Kemenkes
Virus Corona Masih Merebak, Apakah Aman Membeli Produk China di Online Shop ?, Begini Kata Kemenkes
TRIBUN-BALI.COM - Tribunners, apa kamu suka berbelanja online ?
Belanja online bukanlah hal yang jarang terjadi di zaman sekarang.
Mungkin sebagian masyarakat sudah pernah belanja online.
Kita bisa membeli barang dari Inggris bahkan China.
• Sempat Sadar, Perempuan Yang Dibonceng Pemotor Vario di Jalur Denpasar-Gilimanuk Kini Juga Meninggal
• Tim Inafis Selidiki Penyebab Kebakaran Rumah PNS di Monang Maning, Satu Korban Alami Luka Robek
• Ojek Online Maxim Perluas Pasar, Kini Buka Cabang di Denpasar
Namun kini banyak orang ragu untuk membeli produk dari China karena virus corona.
Lantas, amankah bagi kita untuk membeli barang-barang dari China melalui online shop?
Melansir dari Mercurynews, pejabat kesehatan AS mengatakan pada beberapa waktu lalu bahwa tak ada bukti untuk mendukung penularan virus corona baru melalui barang impor.
"Secara umum, karena kemampuan bertahan yang buruk dari virus korona ini di permukaan, ada kemungkinan risiko penyebaran sangat rendah dari produk atau kemasan yang dikirim selama beberapa hari atau minggu pada suhu kamar," ujar Dr. Nancy Messonnier, Direktur Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) bidang Imunisasi dan Penyakit Pernafasan.
Daya tahan virus
Menurut Messonnier, dalam skenario terburuk di mana misalnya seseorang yang bersin kemudian mengemas Iphone Anda yang dibeli di amazon lalu dikirim ke rumah menggunakan jasa kirim ekspres melalui udara, hal tersebut juga disebutnya tidak berbahaya.
Ia juga menyebutkan, belum ada penelitian tentang ketahanan fisik virus tersebut lantaran virus corona merupakan jenis baru.
Akan tetapi jika mengamati dari kerabatnya yakni virus penyebab SARS dan MERS, virus tersebut hanya hidup selama beberapa jam di permukaan suatu benda.
Ia mengatakan, virus corona diperkirakan hanya akan menyebar melalui tetesan pernafasan dari satu orang ke orang lain.
Adapun untuk pengiriman hewan maupun produk hewan dari China, menurutnya CDC belum ada bukti yang menunjukkan itu berisiko.
Akan tetapi ia menegaskan untuk pengiriman produk maupun hewan di AS pengawasan dilakukan jauh lebih ketat dibandingkan produk lain.