Dampak Virus Corona, Harga Bawang Putih Melambung, Pasokan Menipis di Bali

Imbas pembatasan ekspor bawang putih karena wabah virus corona, harga bawang putih melambung dan pasokan menipis di Bali

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN BALI/ADRIAN AMURWONEGORO
Salah satu lapak pedagang yang menjual bawang putih di Pasar Badung, Denpasar, Bali, Kamis (6/2/2020). Dampak Virus Corona, Harga Bawang Putih Melambung, Pasokan Menipis di Bali 

Dampak Virus Corona, Harga Bawang Putih Melambung, Pasokan Menipis di Bali

Laporan Wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Harga bawang putih di Pasar Badung, Denpasar, Bali, masih tinggi disinyalir akibat pembatasan pasokan impor dari China imbas merebaknya wabah virus corona.

Pantauan Tribun Bali, harga bawang putih per hari ini mencapai angka Rp 55 - 60 ribu per kilogram (kg), melonjak dari sepekan yang lalu diharga Rp 30 - 35 ribu per kg.

Sedangkan harga bawang merah cenderung stabil di harga Rp 30 - 35 ribu. 

"Ini karena adanya virus corona, pasokan jadi sedikit, harganya naik, kita kan dapat dari Surabaya," kata salah seorang pedagang Nyoman Wandri (60), Kamis (6/2/2020)

Hal senada disampaikan pedagang lain, Ketut Murji (60), yang mengeluhkan minimnya pasokan bawang putih dan melambungnya harga bawang puting sehingga memengaruhi daya beli masyarakat.

Ia mengatakan, harga bawang putih yang ia jual per hari ini adalah Rp 55 ribu per kg. .

Korban Virus Corona Kini 28 Ribu Orang, Dalam 24 Jam Ada 3.694 Kasus Baru, 560 Orang Meninggal

Gara-gara Virus Corona di China, Bali Terancam Kekurangan Bawang Putih

"Tingkat daya beli masyarakat juga menurun," katanya.

Sebelumnya diberitakan, hampir 70 persen bawang putih adalah impor dari China karena harga bawang putih di sana lebih bersaing.

"Kita hanya mengikuti kebijakan pusat. Kalau pusat tidak mengimpor berarti pasti akan berdampak pada ketersediaan bawang putih di Indonesia, karena kita sangat tergantung pada impor itu,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali Wayan Jarta.

Berdasarkan hitungan data bulan Januari, Februari, Maret, stok bawang putih di Bali sudah mulai menipis.

Perkiraannya pada April 2020 mendatang stok bawnag putih sudah mulai habis, dan Bali terancam kekurangan bawang putih.

Khusus bawang putih untuk Bali dipasok dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Virus Corona Diprediksi Akan Jadi Wabah Pandemik, Sangat Mudah Menular dan Semakin Sulit Diisolasi?

Dampak Virus Corona, Sejak Hari Minggu Kunjungan Turis China ke DTW Ulundanu Beratan Nihil

Sedangkan distributor utama bawang putih di Bali berada di Pasar Galiran, Klungkung. 

Selain dari impor ia menyebut kebutuhan bawang putih di Bali juga dipenuhi dari Bima, NTB.

Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Bali, Nyoman Tangkas Sugiharta mengatakan, pemerintah akan terus memantau peredaran bawang putih di Bali agar tidak ada penimbunan-penimbunan yang berlebihan di tingkat distributor, sehingga menyebabkan kekosongan barang di pasar.

“Kalau gangguan impor ini berlangsung lama, maka otomatis stoknya akan berkurang, sementara di alam juga tidak ada. Apalagi mendekati Hari Raya Galungan dan apalagi bawang putih sangat dibutuhkan masyarakat,” tandasnya.

Pasar Badung menjadi salah satu pasar umum jujukan masyarakat Bali dalam berbelanja.

Di sana menyediakan beragam kebutuhan pokok, salah satunya adalah bawang putih.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved