Gara-gara Kipas Angin Rakitan, Jero Rawi Tumbang Lalu Tewas

Pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda akibat kekerasan, mulut jenazah terbuka kaku, serta tercium aroma hangus.

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Bambang Wiyono
Dokumentasi Polres Bangli
Petugas mengecek tempat pengeringan bawang yang menewaskan Jero Putu Rawi. 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Warga Banjar Pulu, Desa Songan, Kintamani, Bangli, Bali gempar.
Jero Putu Rawi tumbang saat memindahkan kipas angin rakitan pengering bawang.

Kejadian itu bermula saat Jero Rawi bersama istri dan orangtuanya mengeringkan bawang hasil panen, Jumat (7/2/2020) sekitar pukul 10.45 Wita.

Pengeringan bawang dilakukan menggunakan kipas rakitan dari dynamo air. Kabel sambungan stop kontak ke saklar utama kurang bagus rakitannya.

Sekitar 15 menit berselang, Jero Rawi yang hendak memindahkan kipas, tumbang karena tersengat arus listrik.
Saat memindahkan kipas, pria 35 tahun itu tidak mengenakan alas kaki.

Pihak keluarga yang melihat hal itu, langsung menolong dan melarikan Jero Rawi ke Puskesmas Kintamani V.

Namun, hasil pemeriksaan tim medis, petani bawang merah itu dinyatakan telah meninggal dunia.

Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi mengiyakan saat dikonfirmasi ihwal musibah tersebut.

Ia mengungkapkan, pasca dilaporkan pukul 14.30 Wita, pihaknya segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP, pemeriksaan sejumlah saksi, hingga pemeriksaan luar jenazah.

Berdasarkan pemeriksaan luar jenazah oleh dokter AA Gde Bagus Adi Dharma, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda akibat kekerasan.

Mulut jenazah terbuka kaku, serta tercium aroma hangus.

“Kuat dugaan korban meninggal akibat tersengat arus listrik,” tandasnya.  (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved