Daging Babi Sehat Tidak Lembek dan Berair

Jelang Galungan dan Kuningan, Dinas Pertanian Jembrana gencarkan sosialisasi daging babi sehat yang aman dikonsumsi

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Penjual daging babi di Pasar Badung, Denpasar, Bali. Daging Babi Sehat Tidak Lembek dan Berair 

Daging Babi Sehat Tidak Lembek dan Berair

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Perayaan Galungan 2020 oleh umat Hindu Bali akan dirayakan kurang dari dua pekan lagi atau 19 Februari 2020 mendatang.

Beberapa waktu belakangan, ratusan ternak babi mati di beberapa daerah di Bali terutama Tabanan, Badung dan Gianyar.

Atas hal ini, berbagai upaya dilakukan agar masyarakat aman mengonsumsi daging babi saat perayaan Galungan dan Kuningan.

Kabid Keswan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, I Wayan Widarsa mengatakan, pihaknya melakukan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) di Kantor Camat Pekutatan, Jembrana, Bali, Minggu (9/2/2020) mulai pukul 10.00 Wita pagi.

KIE digelar untuk memberikan informasi pada masyarakat tentang daging dan babi sehat yang layak dikonsumsi, juga sosialisasi mencegah segala penyakit yang dapat menyerang babi.

"Kami imbau ke semuanya, baik penjagal dan peternak supaya menjual babi sehat," ucapnya.

Widarsa mengatakan, ciri-ciri babi sehat adalah sebagai berikut.

  1. Babi memiliki nafsu makan baik
  2. Gerak tubuh lincah
  3. Mulut basah dan cerah

Sedangkan daging babi sehat ciri-cirinya sebagai berikut.

  1. Daging berwarna merah segar dan tidak pucat
  2. Tekstur daging kenyal
  3. Daging tidak lembek dan berair

"Masyarakat harus waspada dan jeli melihat ketika hendak membeli babi atau dagingnya," jelasnya.

Selain mengimbau masyarakat, pihaknya juga mengimbau peternak dan penjagal ternak babi.

Dimana setiap penjual dan penjagal, wajib menjual babi sehat.

Meski penyakit yang menjangkit babi tidak menular ke manusia, lanjutnya, tindakan kebersihan tetap harus diperhatikan.

"Untuk keperluan Hari Raya Galungan dari seksi kesmavet akan memeriksa kesehatan babi yang akan dipotong. Paling tidak tanggal 15 dan 16 Februari akan kami laksanakan," ungkapnya.

Sementara mengenai harga, sampai saat ini harga babi potong di Jembrana, dari info penjagal asal Pekutatan, harga babi Rp 27.000 per kilogram per berat badan hidup.

Pihaknya terus meminta peternak dan penjagal menjual dengan harga standar Rp 27 ribu, dan tidak menurunkan harga, meskipun daerah lain, sangat drastis penurunannya.

"Kami juga imbau tidak mengambil babi dari daerah lain. Jadi harus babi dari daerahnya sendiri," bebernya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved